Pernahkah Anda mudah marah saat perut kamu sedang lapar?Mengapa bisa terjadi?Apa yang menyebabkan mudah marah saat perut sedang lapar? Nah kali ini kita akn bahas pertanyaan demikian. Dibaca dan disimak ya!

Kita mudah marah saat lapar karena otak kekurangan glukosa

Dilansir dari The Huffington Post, Paul Currie, seorang pakar perilaku nafsu makan sekaligus profesor psikologi di Reed College, mengungkapkan bahwa rasa lapar dapat mengubah seseorang menjadi sangat emosional, yang seringnya timbul sebagai stres, kecemasan, hingga kegelisahan.

Itu sebabnya, Anda mungkin mengenal beberapa orang yang menjadi murah saat ia merasa lapar atau belum makan.

Rupanya, hal ini disebabkan karena makanan adalah sumber energi utama bagi tubuh. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan diubah menjadi glukosa yang kemudian mengalir ke dalam aliran darah beserta nutrisi lainnya untuk menyuplai energi bagi setiap sel dan jaringan tubuh. Glukosa adalah makanan utama bagi otak.

Marah saat lapar, alias hangry, sebenarnya adalah reaksi alami tubuh untuk memberi tahu Anda bahwa “Hei! Ini saatnya untuk kamu makan!” Pasalnya, dari semenjak kali terakhir Anda makan, jumlah nutrisi dan glukosa akan perlahan menurun. Ketika otak tidak menerima cukup aliran darah bernutrisi, otak akan menganggap situasi tersebut sebagai situasi yang mengancam jiwa. Beda dengan organ tubuh lain yang masih bisa menggunakan sumber energi lain supaya tetap berfungsi, otak hanya sangat bergantung pada glukosa agar bisa tetap bekerja.

Otak yang kekurangan energi kemudian akan lambat saat bekerja. Ini membuat Anda sulit konsentrasi, sering bengong, hingga membuat sejumlah keteledoran konyol. Atau, apakah Anda memperhatikan bahwa kata-kata yang Anda ucapkan jadi berantakan atau Anda jadi berbicara kacau? Ini adalah efek yang timbul akibat otak kekurangan makanan.

Saat kekurangan nutrisi, otak juga ikut “lapar” dan jadi bekerja lebih lambat untuk mengontrol emosi, seperti rasa marah. Pasalnya, sinyal lapar yang dikirim otak juga ikut memicu pelepasan hormon stres adrenalin kortisol, yang membuat Anda akan semakin sulit untuk mengontrol marah dan emosi.

Di sisi lain, otak juga melepaskan hormon ghrelin yang diproduksi di perut untuk memicu rasa lapar. Namun, reseptor penerima sinyal ghrelin tersebar di seluruh tubuh, termasuk dalam hipotalamus otak. Selain merangsang rasa lapar, ghrelin juga menghasilkan respon kecemasan yang akan hilang begitu Anda makan.

Bagaimana cara mengatasi hangry?

Cara termudah untuk mengatasi hangry alias perasaan ingin marah karena lapar adalah makan sebelum Anda merasa terlalu lapar. Namun, pastikan pilih sumber makanan yang tepat.

Junk food seperti permen atau kentang goreng umumnya bisa memproduksi glukosa dalam jumlah besar. Ini membuat makanan diproses dengan cepat sehingga Anda juga cepat merasa lapar kembali.

Pada akhirnya, makanan ini tetap akan membuat Anda semakin merasa ingin marah saat lapar datang kembali (hangry). Jadi, pilihlah makanan kaya nutrisi untuk memuaskan rasa lapar Anda dan mengenyangkan Anda lebih lama, tanpa menumpuk kalori.

Segera makan mungkin bukan solusi ideal di setiap waktu, karena beberapa hal mungkin mencegah Anda untuk langsung makan saat lapar, misalnya jam kerja kantor, atau karena Anda sedang berpuasa (baik alasan keagamaan maupun sebagai cara mengatur pola makan untuk menurunkan berat badan). Pada kasus ini, ingat saja bahwa respon glukosa Anda akan bereaksi untuk mengembalikan kadar gula darah Anda.

Selain itu, saat Anda bertahan lama tanpa makanan, tubuh Anda akan memecah cadangan lemak tubuh untuk dijadikan energi, beberapa di antaranya akan diolah menjadi keton, produk sampingan dari metabolisme lemak. Keton dianggap bisa membantu menjaga rasa lapar Anda di bawah kendali, karena otak Anda bisa menggunakan keton sebagai ganti glukosa sebagai energi.