Pendiri sekaligus pemilik raksasa e-commerce Alibaba, Jack Ma mengatakan ia merekrut tenaga kerja hanya dengan memilih staf yang lebih cerdas daripada dirinya, berjiwa inovatif dan pantang menyerah.
Ma tidak merekrut stafnya dengan terlalu mempertimbangkan gelar akademiknya apakah dari kampus bergengsi, ternama, atau bukan. Mengapa demikian?
Itu karena ia berpedoman pada pepatah Cina :Jangan tanya seorang pahlawan dari mana asalnya.
“Saat saya merekrut orang, saya merekrut orang yang lebih cerdas daripada saya. Orang yang empat, lima tahun kemudian menjadi bos saya. Dan saya suka orang yang positif dan tidak pernah menyerah,” kata Ma saat berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, seperti dikutip dari Asia Times, 26 Januari 2019.
Audiens di forum itu meminta MA menjelaskan bagaimana dia merekrut orang-orang muda untuk bekerja dengannya.
Pria terkaya di Cina ini mengungkapkan 18 rekannya sebagai pendiri raksasa e-commerce Alibaba tidak satupun lulusan universitas bergengsi. Bahkan ada yang pernah gagal dalam pekerjaannya sebelum bergabung dengan Alibaba.
Bagi Ma, bukan persoalan seseorang itu tidak punya gelar akademik, karena kecerdasan akan terlihat ketika berhadapan dengan pekerjaan yang terlihat dari sikapnya yang selalu ingin tahu dan ingin belajar.
Sebaliknya, menurut Ma, kebodohan adalah penyakit terbesar yang lebih parah dari kanker.
“Kanker dapat disembuhkan, kebodohan tidak,” kata Ma.
Merekrut orang cerdas, ujar MA, juga berkaitan dengan cara untuk mengelola orang-orang cerdas.
“Mengelola orang cerdas anda harus menggunakan budaya, sistem nilai, sehingga mereka percaya pada apa yang mereka kerjakan. Jika anda mau menggunakan peraturan dan hukum dan dokumen untuk mengawasi dan mendisplinkan mereka, berarti itu cara anda mengendalikan orang bodoh,” kata Ma.
Bekerja dengan orang-orang cerdas membuat Jack Ma tidur pulas dan tidak terganggu sekali pun saat dirinya pulas tidur di malam hari.
source: asiatimes