bagi orang indonesia bersekolah tinggi dan kuliah tinggi adalah sesuatu kebanggaan dalam keluarga karena dengan kuliah dan mendapatkan gelar maka seseorang itu dapat meningkatkan derajat dalam keluarga
Mengejar mimpi dalam pendidikan tinggi adalah keinginan semua orang pada umumnya, seperti ikut perkuliahan dari D3,S1, S2, S3.
tapi tahu kah anda banyak sekali orang yang bergelar profesor di Indonesia yang dimana sumbangan atas negara Indonesia sama sekali tidak tampak sama sekali, bukan karena tidak ada dana riset dari pemerintah kita, jadi mengapa hal itu bisa terjadi?
- BANYAK YANG SENANG MENJADI DOSEN ATAU GURU BESAR DI PERGURUAN TINGGI
Banyak lulusan doktor atau profesor yang banyak memilih menjadi dosen atau guru besar di sebuah perguruan tinggi dikarenakan banyak mereka merasa nyaman dalam melakukan profesi ini tanpa harus mengadakan riset yang banyak menyumbang waktu, pikiran, dan kerja keras,
- BANYAK YANG BERGELAR DOKTOR DAN PROFESOR TEMBAK
Apa jadinya jika seseorang bergelar doktor tembak karena hanya untuk ajang hebat-hebatan gelar saja, dengan uang yang banyak mereka membeli gelar tanpa mengerti dan dapat mempertanggungjawabkan gelar mereka atas keahlianya. Gelar hanya ajang pamer nama saja.
- BANYAK YANG BERPIKIR SEMUA HARUS ADA DANA PEMERINTAH
Mengadakan riset banyak sekali menghabiskan dana, dan banyak mereka yang bergelar profesor atau doktor yang bertingkah laku seperti anak kecil yang merengek kepada orang tuanya apabila tidak di belikan mainan.
- DI JAMAN SEKARANG PENDIDIKAN TINGGI TIDAK BERGUNA
Untuk apa sekarang bergelar Profesor atau doktor kalau isi otak dan dompetnya Kosong? lebih baik jadi tukang gorengan,tukang mie ayam karena mereka berjiwa enterpreneur dan banyak menolong orang banyak. sedangkan yang bergelar tinggi hanya senang dengan pekerjaannya yang nyaman dan bisa malas bekerja.
- BANYAK PENELITIAN PROFESOR DIDUKUNG DAN DIHARGAI PEMERINTAH LUAR NEGERI
Banyak Profesor dan orang pintar indonesia banyak berkarya diluar negeri dan hasil penelitian mereka berdampak positif di negara seperti jepang,amerika,dan eropa bahkan semua dana untuk penelitian di dukung oleh negara setempat ketimbang di indonesia dmana hasil karya mereka tidak dihargai sama sekali bahkan dianggap tidak penting untuk negara.
semua itu terjadi karena masih banyaknya budaya orang indonesia tidak peduli bahkan pemerintah indonesia berfikir karya anak bangsa indonesia tidak penting dan diremehkan