Bendera Indonesia berwarna merah dan putih dalam posisi horisontal. Itu dirancang pada tahun 1944 sebelum Indonesia mengumumkan hari kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 oleh istri presiden pertama Indonesia Sukmawati.
Bendera asli dirajut dengan tangan karena tidak ada banyak mesin shewing pada hari itu. Itu juga digunakan dalam upacara utama hari kemerdekaan Indonesia sampai tidak dapat digunakan lagi pada tahun 1969 dan disimpan di Istana Merdeka.
Bendera ini memiliki filosofi yang dalam dan sejarah yang panjang dalam pembuatannya, membawa harapan dan harapan dari generasi yang lebih tua ke generasi yang lebih muda, dari tentara dan pahlawan nasional yang telah jatuh dalam membela negara dari penjajahan. Lingkaran terus berlanjut sampai akhir waktu.
Ada banyak versi filsafat mengenai bendera Indonesia. Yang paling populer adalah bahwa warna merah mewakili keberanian, yang berharap semua orang Indonesia tidak takut terhadap tantangan apa pun yang mereka hadapi di masa depan. Sementara itu, warna putih mewakili kemurnian, berharap bahwa orang Indonesia melakukan tugas mereka dengan hati yang murni tanpa niat buruk.
1. Versi Filsafat Majapahit
Beberapa sarjana percaya bahwa bendera Indonesia menyerupai bendera Majaapahit, sebuah kerajaan kuno yang hidup di sekitar kepulauan Jawa sekitar abad ke 13 hingga 16. Dipercaya juga bahwa Kerajaan Kediri juga menggunakan warna yang sama di bendera mereka. Sebagian besar kerajaan di era monarki di Indonesia kebanyakan menggunakan warna merah dan putih di bendera mereka.
Ini bisa berarti bahwa orang yang merancang bendera Indonesia kembali ke masa lalu, melihat ke belakang di Indonesia kuno dan menemukan warna apa yang sebagian besar kerajaan gunakan saat itu. Itu juga dianggap sebagai makna suci di balik warna juga.
2. Filsafat Austronesia
Beberapa penelitian berpendapat bahwa bendera Indonesia didasarkan pada filosofi yang digunakan oleh orang-orang Austronesia pada masa itu tentang konsep bumi dan langit. Mereka percaya bahwa warna bumi adalah merah (tanah) dan warna langit putih. Jika kita melacak ke negara Austronesia warna putih dan merah dominan digunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kemudian warna ini adalah perwujudan hubungan antara bumi dan langit dan diterapkan dalam banyak hal yang dapat kita temukan di sekitar kita.
3. Filsafat Kerajaan Indonesia
Diyakini bahwa sebagian besar kerajaan Indonesia menggunakan warna merah dan putih dalam benderanya seperti yang disebutkan artikel ini sebelumnya. Di Bugis Bone Kingdom, ketika mereka pergi berperang, mereka menggunakan tanda bendera kecil yang juga bernuansa merah dan putih.
Pahlawan nasional Pangeran Diponegoro juga menggunakan bendera merah putih ketika ia berperang melawan tentara Belanda. Pada awal abad ke-20, sebagian besar pemuda setempat juga menggunakan bendera merah putih untuk memprotes penjajahan Belanda. Tidak lama setelah itu, pada tahun 1928, pada acara Sumpah Pemuda (Sumpah Pemuda), pemuda setempat bersatu kembali untuk melawan kolonialisme dan juga menggunakan bendera merah putih.
4. Pengaruh Budaya Islam
Beberapa sarjana berpendapat bahwa di Aceh, salah satu pahlawannya menggunakan warna merah dan putih yang sama untuk melawan musuh. Menurut sejarah, warna ini sangat dipengaruhi oleh Nabi Muhammad, maka itu diterapkan dalam senjata mereka karena memiliki bendera kecil dengan warna merah dan putih.
Dengan demikian, praktik kehidupan sosial Indonesia sangat dipengaruhi oleh Islam karena sebagian besar warganya memilih Islam sebagai agamanya. Muslim Indonesia sangat berbeda dengan negara Islam lainnya seperti Malaysia atau negara-negara Arab, sehingga memiliki fakta menarik yang mungkin memberi Anda lebih banyak informasi tentang Muslim Indonesia.
5. Filosofi makanan tradisional Indonesia
Juga diyakini bahwa warna merah dan putih pada bendera Indonesia mewakili makanan lokal Indonesia. Warna merah melambangkan gula aren, gula merah yang berasal dari kelapa sawit yang biasanya digunakan oleh petani sebagai makanan ringan karena mereka mengisi energi di dalam tubuh. Sementara itu, warna putih mewakili warna makanan utama Indonesia, nasi.
Makanan lokal di Indonesia tidak hanya terdiri dari gula aren dan beras, tetapi juga ide-ide menarik lainnya untuk mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan bumbu yang sangat kaya yang mungkin menarik Anda untuk mengunjungi Indonesia.
Itulah beberapa filosofi yang membangun bendera Indonesia menggunakan warna putih dan warna. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bendera Indonesia dirancang untuk menghormati warisannya menggunakan naungan dalam banyak kejadian yang berbeda. Ia juga memiliki sejarah untuk menyatukan kembali kaum muda di seluruh Indonesia untuk melawan kolonialisme Belanda.