Ruam atau tanda bintik merah pada kulit bayi adalah hal yang biasa terjadi. Bintik merah pada bagian mulut atau dagu sering timbul setelah beberapa bulan dari kelahiran bayi. Hal ini dapat terjadi pada bayi karena kulit sensitifnya sedang beradaptasi dengan lingkungan baru. Kebanyakan ruam dan bintik merah tersebut tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Meskipun bintik merah pada bayi merupakan hal yang wajar terjadi, namun masih saja banyak orangtua yang khawatir akan hal tersebut.

Nah, agar kamutidak salah paham mengenai bintik merah pada kulit bayi, berikut Indonesiar.com akan memberikan beberapa informasi penting untuk menambah wawasanmu.

1. Penyebab bintik merah pada kulit bayi

  • Kulit bayi bisa sensitif terhadap benda asing.

Jika si Kecil mengalami hal tersebut, lebih baik konsultasikanlah segera dengan dokter anak guna mendapatkan diagnosis yang tepat.

Dilansir dari thebump.com, berikut beberapa jenis bintik merah pada kulit bayi yang perlu kamu ketahui:

  • Eksim

Tipe eksim yang paling sering terjadi pada bayi dan anak (namun bisa berlanjut hingga dewasa) adalah eksim atopik (atopic dermatitis).

Eksim menyebabkan kulit bayi menjadi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah. Eksim biasanya disebabkan oleh kulit sensitif atau alergi.

Pada umumnya, eksim muncul pada lipatan kulit, seperti di belakang lutut, lipatan siku, lipatan leher, dan daerah di sekitar mata dan telinga.

  • Ruam popok

Ruam popok biasa terjadi ketika kulit bayi terlalu lama terkena urine atau feses. Ruam popok dapat diatasi dengan rutin mengganti popok bayi dan mengoleskan krim atau salep untuk ruam popok sebelum memakai popok.

Namun jika muncul bintik merah terang atau kulit menjadi bengkak, melepuh, kering atau pecah-pecah, segera periksakan anak ke dokter. Gejala ini menunjukkan adanya infeksi jamur.

  • Penyakit tangan, kaki, dan mulut

Ditandai dengan demam, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, nyeri di mulut, dan ruam yang tidak terasa gatal. Penyakit ini menimbulkan ruam atau bintik merah di tangan dan kaki, serta sariawan di mulut.

Penyakit ini juga dapat muncul di area bokong bayi. Penyakit akibat infeksi virus ini dapat menular melalui batuk, bersin, atau popok bekas, namun dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari.

Untuk mencegah penyebaran penyakit, biasakan untuk mencuci tangan. Jika merasa khawatir, hubungi dokter spesialis anak.

  • Biduran

Biduran atau urtikaria adalah kemerahan atau ruam gatal pada kulit yang muncul sebagai reaksi alergi terhadap benda atau zat tertentu seperti makanan, obat-obatan, sengatan lebah, dan suhu dingin atau panas.

Ruam tidak menular ini biasanya menghilang setelah beberapa hari. Biduran juga bisa menjadi tanda reaksi alergi serius yaitu anafilaksis, apabila disertai oleh sesak napas atau wajah bengkak.

Anafilaksis memerlukan penanganan darurat. Jika biduran tidak sembuh dalam beberapa hari, segera periksakan bayi ke dokter.

  • Impetigo

Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Impetigo dimulai dengan kemunculan ruam dan lepuh yang pecah, hingga meninggalkan kerak tebal berwarna kuning kecokelatan dan menciptakan luka atau lecet yang berwarna merah.

Impetigo cenderung muncul di sekitar hidung dan mulut dengan disertai rasa gatal. Jika tidak diobati, penyakit menular ini dapat sembuh sendiri dalam 2-3 minggu, namun jika diobati dapat sembuh lebih cepat.

Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung atau jika berbagi penggunaan barang dengan penderita.

  • Milia

Banyak bayi terlahir dengan kondisi milia, yaitu bintik-bintik putih yang muncul di hidung, dagu, kelopak mata, atau pipi. Milia disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat oleh keratin, yaitu semacam protein yang diproduksi oleh kulit.

Biasanya milia akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. 

  • Biang keringat

Bintik merah pada kulit bayi ini biasa muncul ketika cuaca terasa panas dan lembap, serta bayi berpakaian terlalu tebal.

Biang keringat dapat menyebabkan pembengkakan ringan, gatal-gatal, dan cenderung muncul di kepala, leher, bahu, lengan, atau kaki bayi. 

  • Kurap

Kurap adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Kulit tampak merah, berbentuk cincin, meradang, dan terasa gatal.

Ruam ini biasa muncul di kepala, kaki, atau pangkal paha. Kurap bukanlah kondisi serius dan kebanyakan kasus yang ringan dapat diobati dengan krim antijamur.

Kurap ditularkan melalui kontak langsung dari kulit ke kulit atau menggunakan benda yang digunakan juga oleh penderita.

  • Slapped cheek syndrome

Ini adalah infeksi virus yang menyebabkan demam serta ruam merah terang pada kedua pipi, menyerupai bekas seakan-akan ditampar.

Ruam merah bisa terasa gatal dan berisiko menyebar ke anggota badan lainnya. Slapped cheek syndrome tidak butuh diobati karena akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

  • Meningitis

Ruam pada kulit bayi umumnya tidak berbahaya. Namun ada satu bintik merah pada kulit bayi yang harus diwaspadai, yaitu meningitis.

Meningitis adalah radang pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Tanda-tanda awal meningitis pada Bayi seperti kondisi bayi tidak responsif,kaku pada leher dan tubuh, rewel, muntah, kulit pucat, tidak mau makan/ hilang nafsu makan, demam, tubuh bayi lemas, muncul ruam merah atau keunguan yang tidak memudar bila ditekan, terdapat pembengkakan di ubun-ubun.

Jika si Kecil mengalami beberapa gejala di atas, segeralah periksakan ke dokter atau rumah sakit karena kondisi ini adalah kondisi serius yang berisiko tinggi menyebabkan kecacatan bahkan kematian.

2. Cara mengatasi bintik merah yang muncul di kulit bayi

Jika kulit si Kecil mengalami bintik-bintik merah, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:

  • Oleskan minyak bulu domba (lanolin)

Jika bintik merah pada kulit bayi tidak banyak dapat mengoleskan minyak bulu domba pada bagian yang terkena bintik merah.

Minyak bulu domba dipercaya dapat membentuk lapisan pelindung pada kulit agar tidak terjadi infeksi oleh bakteri.

  • Gunakan losion pelembap kulit

Kulit sangat rentan terhadap kondisi lingkungan sekitar, yang pada kondisi tertentu dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kering dan menimbulkan infeksi.

Gunakanlah lotion pelembap atau bedak untuk kulit bayi agar permukaan kulit si Kecil dapat terlindungi dari kondisi lingkungan yang buruk.

  • Selalu menyeka air liurnya

Bintik merah dapat disebabkan oleh air liur yang tertinggal lama pada permukaan kulit bayi, maka bintik merah dapat dihindari secara sederhana hanya dengan menyeka air liur yang terdapat pada kulit bayi.

Oleh sebab itu, ibu dan bapak perlu memperhatikan si Kecil dan menyeka air liur yang tertinggal pada wajah atau bagian kulit tertentu pada bayi.

  • Jagalah kebersihan kulit bayi

Untuk menjaga kebersihan kulit bayi lebih baik memandikan bayi menggunakan sabun yang tepat serta air yang hangat dan bersih.

  • Perhatikan interaksi bayi dengan orang lain

Tingkat imunitas dari orang dewasa dan bayi tentu berbeda. Dalam kondisi sehari-hari, tentu banyak orang dewasa yang berada di sekitar bayi dan melakukan banyak interaksi dengannya.

Interaksi ini bisa dalam bentuk mencium si Kecil, atau menyentuh bagian tubuh yang lain.

Untuk itu, ibu harus perhatikan interaksi bayi dengan orang lain, agar bakteri atau virus yang mungkin ada pada orang dewasa tersebut tidak tertinggal dan menimbulkan infeksi pada bayi.

3. Cara mencegah timbulnya bintik merah pada kulit bayi

Sebelum terjadi pada si Kecil, ada baiknya melakukan pencegahan terlebih dahulu. Untuk itu, berikut beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya bintik merah pada kulit bayi:

  • Mandi menggunakan sabun dengan pH netral dan yang mengandung pelembap, hindari pembersih antibakteri.
  • Mandikan bayi dengan air hangat setiap 1-2 kali sehari dan tidak lebih dari 10 menit setiap kalinya.
  • Pakaian baru sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai untuk membersihkan formaldehid atau bahan kimia tambahan.
  • Selesai berenang bayi harus segera mandi untuk membilas sisa klorin. Bayi dan anak juga jangan terlalu sering dimandikan, cukup dua kali sehari, dan jangan menggosoknya terlalu kuat.
  • Jangan memakai pakaian terlalu tebal, ketat, atau kotor, atau yang bersifat iritan (wol atau sintetik), pakailah bahan katun yang lebih baik.

Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai bintik merah pada kulit bayi.

Beberapa ruam atau bintik merah pada kulit bayi memang bukan penyakit berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan serius.

Namun sangat disarankan untuk memeriksakan perubahan yang terjadi pada kulit bayi ke dokter, agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai serta aman bagi bayi. Jadi, sebagai orang tua harus sebisa mungkin memberikan perhatian kepada bayinya agar tetap terawat dan terjaga.