Situs Viking, Hedeby dan Danevirke di Jerman bagian utara kini resmi menjadi bagian dari warisan dunia umat manusia oleh UNESCO. Seribu tahun yang lalu, Viking menjadi pasukan yang paling ditakuti seluruh Eropa. Kini Viking memenangkan titel Komite Warisan Dunia UNESCO ke-43 untuk Jerman, tanpa menggunakan kapak dan pedang.
Seperti dilansir DW pada 1 Juli 2018, situs Viking masuk dalam daftar situs warisan dunia pada pertemuan komite UNESCO di Manama, Bahrain pada Sabtu, 28 Juni 2018.
Bukan tanpa alasan UNESCO menambahkan Archaeological Border Landscape of Hedeby dan Danevirke, situs yang pertama kali ditemukan pada 1897 di Schleswig, Jerman utara.
Situs ini adalah pusat perdagangan jarak jauh paling penting di Eropa utara. Semua rute penting berkumpul, serta orang-orang dari asal yang berbeda: Frisia, Denmark, Saxon, Slavia, bahkan pedagang dari jauh Byzantium.
Dari abad 9 hingga 11, Denmark, Swedia dan Norwegia disebut sebagai Viking oleh seluruh Eropa. Nama itu berasal dari kata kerja Old Norse “vikingr,” yang berarti merampok atau menjarah. Viking beroperasi di Eropa tengah dan selatan dengan tujuan untuk menemukan permukiman baru.
Viking kerap menyisir wilayah pesisir dengan kapal-kapalnya yang lincah. Berbekal senjata tajam dan keperkasaan, mereka menaklukkan desa, menjarah biara dan membakar apa yang tidak bisa mereka bawa.
Pada abad kedelapan, Viking membuat pemukiman baru nama bernama Hedeby, yang terdiri dari dua kata Norse Tua “Heide” yang berarti kesehatan dan “Hof,” yang dalam bahasa Jerman berarti pekarangan.
Viking kemudian membangun pelabuhan, jalan, rumah, dan benteng. Pada masa kejayaannya, kota itu dihuni sekitar 1.500 hingga 2.000 jiwa. Beberapa Viking hidup dari perdagangan, yang lain dari perampasan. Dari Hedeby, kapal dagang yang penuh muatan mengambil barang hingga ke Konstantinopel atau Baghdad.
Danevirke terdiri dari gundukan tanah, dinding, parit dan penghalang di sungai Schlei. Danevirke panjangnya 33 kilometer dan dianggap sebagai monumen permukaan terbesar di Eropa utara. Setelah selamat dari banyak serangan, kota dihancurkan pada tahun 1066 oleh pasukan Slavia. Sejarah kota itu berakhir setelah 300 tahun.
Para arkeolog telah menggali di sekitar Hedeby selama lebih dari 100 tahun, tetapi hingga saat ini hanya sekitar lima persen dari pemukiman dan pelabuhan yang ditemukan. Ini adalah salah satu situs arkeologi paling penting di Eropa utara.
Kini di tempat itu dibangun sebuah museum warisan manusia Viling yang menyimpan  temuan berharga, seperti perhiasan emas dari makam wanita. Selain itu, berbagai rumah pemukiman telah direkonstruksi sehingga pengunjung dapat melihat bagaimana Viking hidup dan bekerja. Kedua situs itu juga menceritakan sisi lain dari Viking. Dimana selain menjarah dan merampok, Viking juga merupakan pedagang sukses dan pekerja keras.

source: tempo