Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi mengklaim telah menempati urutan kedua brand smartphone paling populer di Indonesia. Posisi ini hanya berbeda satu posisi di belakang Samsung, yang selama ini merajai penjualan smartphone di Tanah Air.
“Kami yakin bisa menggeser Samsung,” ujar Shi dalam konferensi pers di restoran Atico, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Juli 2018.
Menurut Shi, pertumbuhan penjualan Xiaomi sudah menjadi 1.455 persen pada kuartal pertama 2018. Angka tersebut berdasarkan hasil riset Canalys, firma riset pasar, yang mengutip dari jumlah pengapalan ponsel ke Indonesia.
Shi mengatakan Xiaomi akan terus membuat pasar Indonesia sebagai prioritas. “Indonesia adalah bagian dari rencana besar ekspansi global Xiaomi,” ujarnya.
Awal pekan ini, Xiaomi baru saja melakukan penawaran perdana saham (initial public offering/IPO). Tujuannya adalah mencari dana untuk pengembangan bisnis mereka.
Shi menjelaskan, Xiaomi akan mengalokasikan 30 persen saham yang didapatkan dari IPO untuk rencana ekspansi tersebut. “Indonesia salah satu pasar besar,” tuturnya.
Sedangkan 30 persen saham, kata Shi, akan dipakai untuk pengembangan produk. Sebanyak 30 persen lagi untuk peningkatan ekosistem Internet of Things. “Sebanyak 10 persen sisanya akan digunakan untuk pengeluaran umum.”
Hingga saat ini, Shi menyebut akan merampungkan target membangun 40 Mi Store di seluruh Indonesia hingga akhir 2018. “Ini bagian dari keseriusan kami di Indonesia,” katanya.
source: Tempo