ICBP berasal dari Kelompok Produk Bermerek Konsumen (“CBP”) dari perusahaan induknya, PT

Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”). Operasi bisnisnya dimulai pada tahun 1982 dengan

produksi mie instan. Grup CBP masuk ke dalam nutrisi dan makanan khusus pada tahun 1985, dan di Indonesia

1990, diperluas menjadi makanan ringan melalui kerjasama dengan Fritolay Netherlands Holding B.V.,

sebuah perusahaan afiliasi PepsiCo. Bisnis bumbu makanan didirikan pada tahun 1991, sedangkan

Unit biskuit ditambahkan pada tahun 2005.

Bisnis susu dimulai pada 2008 melalui akuisisi Drayton Pte. Ltd., mayoritas

pemegang saham PT Indolakto (“Indolakto”). Pada tahun 2009, Indofood merestrukturisasi berbagai konsumen

bisnis di bawah CBP Group untuk mendirikan ICBP. Sejak didirikan sebagai entitas terpisah, ICBP

telah mengembangkan bisnisnya dan memperkuat posisi terdepan di sebagian besar segmen pasarnya

Perusahaan bergerak dalam berbagai kategori bisnis, termasuk mie, susu, makanan ringan,

bumbu makanan, nutrisi dan makanan dan minuman khusus. Selain itu, ICBP juga mengoperasikan a

bisnis pengemasan, memproduksi kemasan fleksibel dan bergelombang untuk mendukung produk utama kami

bisnis.

PT Indofood Sukses Makmur, Indonesia, dan First Pacific Company Limited, Hong Kong, adalah

entitas induk dan entitas induk pamungkas, masing-masing, dari Perusahaan.

Perusahaan memiliki kepemilikan saham langsung di Drayton Pte. Ltd., Indofood (M) Food Industries Sdn.

Bhd., Kontainer PT Surya Rengo, PT Indofood Fritolay Makmur, PT Indofood Asahi Sukses

Minuman, PT Indofood Tsukishima Sukses Makmur, PT Indofood Mitra Bahari Makmur, PT

Indofood Comsa Sukses Makmur, dan PT Indo Oji Sukses Pratama.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Menara Indofood, Lantai 23, Jalan

Jenderal Sudirman, Kav. 76 – 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan Perusahaan dan Entitas Anaknya

pabrik berlokasi di berbagai lokasi di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Sulawesi dan Indonesia

Malaysia.

Pada tanggal 30 Juni 2019, Grup memiliki 30.785 karyawan

source: idx