Home Budaya JEPANG Harakiri Budaya Bunuh Diri Jepang Demi Kehormatan & Harga Diri

Harakiri Budaya Bunuh Diri Jepang Demi Kehormatan & Harga Diri

1162
0

Harakiri atau nama lainnya Seppuku yang berarti memotong perut, karena hara(perut) dan kiri (memotong), seperti kata hitokiri (pemotong manusia/tukang jagal/assassin)

Mungkin ada beberapa diantara kita yang salah kaprah bahwasannya harakiri itu melakukan serangan bunuh diri dengan menabrakkan kapal atau serangan nekat lainnya, kalau yang seperti itu pihak sekutu menyebutnya banzai charge atau serangan banzai karena saat menyerang pasukan Jepang meneriakkan “banzaaai!!” yang artinya kurang lebih “hidup kaisar “.

Ada juga yang menyebut serangan bunuh diri tersebut sebagai serangan “kamikaze”, kamikaze ini punya arti ganda, di Jepang sendiri kata “kamikaze” ini berarti “angin tuhan” yang dimaksudkan sebagai angin topan yang menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol di tahun 1281. Sedang nama pasukan khusus berani mati militer Jepang adalah shinpu tokubetsu kōgeki tai atau disingkat tokkotai, yang memang aksara kanji dari kata shinpu bisa juga dibaca sebagai kamikaze

Ritual Seppuku sudah ada sejak era samurai, catatan paling tua yang pernah ditemukan menyebutkan bahwa praktik harakiri ini pertama dilakukan oleh Minamoto no Yorimasa (1180-an) ketika kalah perang, dengan upacara seperti gambar di atas, disaksikan oleh sang Daimyo atau Shogun dia pakai baju putih, menyiram sake ke belati yang akan digunakan, menusuk perut sebelah kiri dan ditarik ke kanan. Setelah itu akan ada asisten di belakang yang akan memenggal kepalanya dengan katana dengan cepat untuk segera mengakhiri penderitaan si pelaku

Praktik ini dianggap terhormat dan dapat menghapus noda hitam kesalahannya dan keluargannya

Di era modern beberapa tentara Jepang pun ada yang masih melakukan hal ini terutama ketika dia gagal menjalankan tugas atau ketika Jepang kalah perang beberapa petingginya dan bahkan rakyat biasa yang nasionalismenya tinggi ada yang memilih melakukannya daripada menyerah di tangan sekutu

Salah satu tokoh militer terkenal yang melakukannya adalah Yoshitsugu Saito yang merupakan Letnan Jendral pasukan Jepang di Perang Dunia 2, saat terdesak di perang Saipan dia dan pasukannya melakukan serangan terakhir atau Banzai charge namun dia berhasil ditangkap dan melakukan harakiri di gua tempat ia disekap.

Seppuku atau hara kiri yang menjadi ritual seppuku terakhir yang diketahui secara publik dilakukan oleh seorang novelis dan peraih Nobel Yukio Mishima di tahun 1970 karena gagal melakukan kudeta.