Sebagai kota yang sejak awal berdirinya berada di tepi sungai, tidak heran bila apapun yang berkaitan dengan perairan sangat kental di Palembang termasuk soal hantu. Makhlus halus ini disebut dengan hantu air atau yang biasa disebut dengan ‘Antu Banyu’.
Antu Banyu ini menjadi momok yang menakutkan bagi warga yqng hidup di sepanjang Sungai Musi. Bukan hanya bagi anak-anak, namun juga orang dewasa. Bila seseorang tertangkap oleh Antu Banyu maka dia tidak akan kembali dalam keadaan hidup.
Konon, Antu Banyu akan membawa tubuh korban ke dasar sungai lalu di sana dia akan menghisap sumsum tulang belakangnya. Dua hari kemudian jasad korban akan ditemukan di tempat yang sama dengan tempat awal korban masuk ke air. Pada jasadnya akan ditemukan lubang bekas hisapan Antu Banyu, titik dimana Antu Banyu menghisap sumsum tulang belakang.
Asal Mula
Ada dua versi mengenai awal mula Antu Banyu. Pertama, kisah mengenai putra mahkota kerajaan yang menderita bau badan dengan putri dari negara seberang. Pangeran Ini badannya berbau amis yang kuat sekali sehingga banyak yang menjauhi dan enggan menikah dengannya.
Sampai ada seoramg raja yang bersedia menikahkan putrinya dengan pangeran amis. Namun, ketika pernikahan akan berlangsung, kedua mempelai diarak keliling berdua di dalam sebuah tenda.
Hanya dalam waktu setengah hari, si putri yang merasa tidak tahan dengan bau badan pangeran lalu nekat menceburkan diri ke dalam sungai dan tenggelam. Putri inilah yang menjadi Antu Banyu.
Sementara dalam versi lain, ada seorang perempuan muda yang sangat menyukai air pasang. Bila air sedang tinggi dia akan diam-diam berenang sehingga membuat marah orang tuanya. Akhirnya setelah kesabaran itu habis sementara si anak tetap saja berenang di air pasang maka si orang tua lalu mengutuk anak perempuan mereka menjadi ‘Antu Banyu’.
Antu Banyu dipercaya kerap menampilkan diri, terutama di perahu-perahu yang tertambat di sungai Musi dan jembatan kayu dari rumah rakit ke permukaan air. Ciri-ciri suatu tempat telah didatangi oleh Antu Banyu adalah munculnya cairan lendir misterius.
Ciri lain kedatangan Antu Banyu adalah pada saat air pasang sedang mengalir, muncullah pusaran air. Pusaran itulah yang disebut sebagai istananya Antu Banyu. Beberapa orang yang mengaku telah pernah melihat, Antu Banyu bentuknya seperti manusia yang bercampur dengan Siamang atau monyet kecil. Mulutnya monyong dengan bulu panjang nan tebal menghiasai seluruh badan.
Sampai kini, orang masih percaya bahwa Antu Banyu benar-benar ada. Bahkan pada Bulan september 2018, seorang awak kapal hilang setelah mengaku melihat Antu Banyu. Para awak kapal ini sedang berkumpul di atas kapal yang sedang membuang sauh di dekat Palembang.
Saat sedang asyik ngobrol, salah satu dari mereka mendadak histeris sembari menunjuk-unjuk ke pojok kapal dan berteriak, “Antu Banyu! Antu Banyu!, ABK kapal ini lalu lari dan menceburkan diri ke dalam Sungai Musi.