Apa yang kami tuliskan di bawah ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi selama berdomisili di Bali,tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun.

1. Salah satu yang membuat saya nyaman tinggal di Bali adalah tetangga yang mind their own business. Orang tidak akan peduli selama tidak mengganggu,tidak seperti tetangga di kampung halaman saya yang tiap keluar mau ke mana saja mereka harus tahu.

2. Orang Bali sangat religius. Setiap hari pada waktu-waktu tertentu tayangan di televisi akan otomatis berganti dengan tayangan sembahyang mereka secara serentak tidak bisa diganggu gugat. Banyak sekali upacara dan mereka sangat solid dalam berbagai kegiatan keagamaan. Di Bali juga ada banyak tanggal merah lokal yang diberlakukan untuk menyesuaikan kegiatan keagamaan. Anak sekolah banyak liburnya.

3. Minuman beralkohol tersedia di mana saja dan menjadi hal yang biasa. Mulai dari buatan lokal sampai produk impor bisa dengan mudah ditemui. Bar & club juga menjadi tempat-tempat lumrah yang bahkan bisa dijumpai di tengah daerah terpencil.

4. Orang Bali mempunyai darah seni yang luar biasa. Sampai sekarang masih sering saya jumpai anak-anak kecil yang sudah mahir bermain musik tradisional,menari bahkan memahat karena diajarkan sejak dini. Buat mereka,seni adalah sesuatu yang wajib dilestarikan sebisa mungkin kepada keturunan-keturunan mereka.

5. Di Bali tidak ada yang peduli dengan baju model apa yang kalian pakai. Melihat bule naik motor dengan bikini sudah menjadi hal biasa. Terserah kalian mau bergaya seperti apa. Di Bali kalian bebas berekspresi.

6. Banyak razia. Yup. Razia di sini bukan hanya dalam hal berlalu lintas tapi juga dalam ketertiban izin tinggal. Kalau kalian ngekos jangan heran jam 4 subuh pintu kalian digedor pecalang & petugas TNI/Polisi untuk mengecek izin tinggal. Kalau tidak punya akan di denda. Walaupun sudah ada E-KTP tapi masih ada beberapa wilayah yang mewajibkan KIPEM.

7. Tidak ada RT/RW yang ada banjar dan Kepala Lingkungan. Segala urusan administrasi harus melewati kepala lingkungan baru diteruskan ke kelurahan. Di Bali setiap desa juga biasanya ada semacam tempat di mana kita bisa membawa pengantar dari kepala lingkungan dan mendapatkan semacam KTP untuk penghuni desa tertentu.

8. Canang yang biasa ditemui dimana-mana adalah sarana berdoa para penganut agama Hindu di Bali. Tapi tidak usah khawatir apabila kalian tidak sengaja menginjak atau melindas canang karena kalian akan baik-baik saja,kok!

9. Memiliki pasangan WNA adalah hal sangat biasa di Bali jadi jangan sombong. Dari mulai tukang pecel sampai sosialita bisa punya pasangan WNA. Yang membedakan adalah bagaimana dan apa tujuan dari memiliki pasangan WNA tersebut. Kalau di Bali ada yang namanya bule hunter yang hanya mengejar bule untuk menaikkan gengsi dan materi. Tapi banyak juga yang berpasangan karena memang jodoh,kok!

10. Banyak bule menetap di Bali tapi tidak semuanya expat. Ada banyak jenis bule berkeliaran dan tinggal di Bali. Ada yang berizin tinggal resmi tetapi banyak juga yang gelandangan. Jadi bule di Bali ini sudah mulai kehilangan ke-ekslusifannya.

11. Wilayah Bali yang terkenal dibagi menjadi beberapa stereotypes:

-Kuta

Terkenal sebagai lokasi favorit wisatawan pemula,schoolies dari Australia yang annoying dan juga tingkat kriminalitasnya. Kuta berada pada level paling bawah dalam urutan tempat exclusive

-Seminyak

Merupakan wilayah kelas menengah atas yang pengunjungnya berbeda dengan kelas kuta.Seminyak merupakan tempat hype tapi tidak alay.

-Canggu

Merupakan tempat kumpul para hipster dan merupakan tempat favorit para wisatawan saat ini. Dulu daerah ini hanya sawah tapi sekarang mulai berkembang dan banyak tempat-tempat hype di sini. Kebanyakan expat tinggal di sekitaran canggu.

-Jimbaran

Pusatnya seafood karena pantai-pantainya ramah nelayan. Jimbaran merupakan wilayah favorit para bule yang kebanyakan sudah menetap lama di Bali & mulai jengah dengan kehidupan yang touristic. Mereka membaur dengan masyarakat dan kebiasaan lokal. Bule abis belanja di pasar pakai motor lalu nganterin anaknya ke sekolah? Di Jimbaran banyak.

– Sanur

Sanur terkenal sebagai tempat menetap para bule & pensiunan expat. Suasananya tenang tapi….sanur juga terkenal sebagai wilayah yang paling banyak tempat esek-esek lokal untuk bule-bule tua. Pernah dengar kalo bangunan atau gang ada tanda X nya berarti itu tanda tempat esek-esek. Entahlah,saya tidak pernah sih.

-Nusa Dua

Letaknya tidak jauh dari Jimbaran dan terkenal dengan kawasan tempat tinggal orang-orang menengah ke atas (walaupun tidak semuanya orang kaya). ITDC letaknya di Nusa Dua dan kawasan ini terkenal sebagai komplek wisata orang-orang berduit seperti raja Salman.

-Uluwatu & Ungasan

Terkenal sebagai spot favorit para pengejar ombak. Daerah ini masih belum begitu ramai tapi sudah banyak cafe & restaurant bagus bertebaran. Bule yang tinggal di kawasan ini biasanya yang fokus mau surfing atau memang cari tempat yang jauh dari hingar bingar.

-Ubud

Pusatnya para penikmat yoga,vegan dan segala pencari spiritual. Ubud sekarang sudah mulai berubah tidak seperti dulu lagi karena sudah mulai ramai bahkan macet!

12. Bali punya group-group di facebook yang dibuat berdasarkan wilayah. Dari group-group tersebut wilayah Canggu dan Ubud adalah yang paling sering drama & baku hantam. Hampir setiap hari ada banyak postingan dari yang bermanfaat sampai yang mengundang emosi. Dan para penghuni menikmatinya. Kalau nama kalian sudah viral di salah satu group tersebut maka jangan harap hidup bisa nyaman. Mulut bule lebih tajam dibanding golok.

13. Perilaku diskriminatif masih sering terjadi di Bali. Orang lokal kerap mendapat perlakuan kurang adil seperti mendapat service yang tidak ramah sampai ditolak masuk ke suatu tempat,bule lebih diutamakan. Jangan heran melihat bule dengan baju compang camping bisa masuk beach club tapi orang lokal dengan pakaian rapi ditolak.

14. Ada beberapa sekolah di Bali yang tidak mewajibkan pelajaran agama hanya sesuai kepercayaan yang dianut. Artinya,anak mempelajari tiap agama secara bergilir setiap minggunya agar mendapat pandangan dari tiap keyakinan yang berbeda tanpa ada unsur memaksakan keyakinan yang baru. Murni untuk membuka perspective dan mengajarkan bahwa semua keyakinan itu baik.

15. Banyak WNA yang mencari uang secara ilegal di Bali dengan cara mengsublease villa. Praktik ini sudah ramai dikomplain tapi seakan tidak pernah ada matinya. Jika kalian melihat di Air**b ada banyak villa yang ownernya bule bukan berarti itu punya mereka. Menyewakan kembali villa hanya salah satu cara mereka mencari penghasilan. Setiap harinya bertebaran bule mencari pekerjaan dari mulai jaga rumah,mengasuh anak bahkan cleaning service & dukun.

16. Pendatang (terutama dari pulau Jawa & Indonesia Timur) sering mendapat tuduhan terhadap tindakan kriminalitas di Bali. Orang Bali percaya karma tapi to be honest,tidak semua orang baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan berbagai komentar saat ada yang memposting tindakan kriminal. Tidak percaya?Buktikan sendiri.

17. Hampir ditiap bangunan di Bali terdapat bangunan sanggah untuk berdoa walaupun yang menempati tidak beragama Hindu. Hal ini karena adanya kepercayaan tanah tempat bangunan didirikan masih butuh untuk disembayangi.

18. Kalau belanja jangan lupa untuk membawa kantong belanja sendiri karena di Bali sudah ada perda yang melarang penggunaan plastik. Peraturan ini berjalan baik di pusat-pusat perbelanjaan tapi untuk pasar tradisional masih tidak berlaku.

19. Nyepi di Bali adalah hal yang wajib dihormati walaupun kita bukan penganut agama Hindu. Tapi apabila ada anak bayi atau orang sakit bisa meminta surat keringanan dari banjar dan diperbolehkan menghidupkan lampu dengan watt tertentu. Nyepi di Bali adalah salah satu hari paling indah disepanjang tahun karena saat nyepi suasana benar-benar hening & kalau malam kita bisa melihat bintang-bintang dengan sangat jelas. Beberapa penyedia layanan internet akan mematikan jaringan saat nyepi termasuk provider seluler. Namun masih ada penyedia jasa internet lain yang membuka akses,kok!

20. Di Bali panggilan untuk wanita biasanya Mbok. Jadi jangan kaget kalau ada yang memanggil dengan sebutan mbok. Itu tidak berarti kita seperti mbok-mbok pada Indonesia bagian lainnya.

21. Menjamurnya yoga di mana-mana. Yoga bukanlah hal yang wah di Bali. Berbagai tempat latihan yoga bertebaran di mana-mana dan bahkan setiap minggu ada yoga massal yang bisa diikuti berbagai kalangan secara gratis. Penikmat yoga mulai dari tukang sayur sampai bule kelas atas. Selain itu kegiatan-kegiatan seperti ecstatic dance dan yang berbau eco friendly juga lumrah ditemui.

22. Pecalang mempunyai kredibilitas lebih besar dibanding polisi. Pecalang adalah polisi adat dan biasanya bila ada apa-apa maka pecalang akan bertindak atau dihubungi duluan sebelum polisi.

23. Praktek living together adalah hal biasa. Hal ini berjalan seiring makin meluasnya pengaruh dari para wisatawan dan juga orang-orang yang tidak mau repot mengurusi ranah pribadi orang lain. Jadi kalo ada yang tinggal bareng ya sudah biasa dan orang tidak akan nyinyir.

24. Di Bali bangunan tidak boleh lebih tinggi dari pohon kelapa. Makanya di sini tidak ada gedung-gedung tinggi menjulang. Hal ini juga katanya berlatar belakang alasan kepercayaan Hindu & juga demi menjaga pariwisata. They wanna keep it humble.

25. Untuk para single parent atau orangtua yang tidak menikah tidak perlu gusar masalah nama ayah yang tidak ada di akta lahir karena hal tersebut tidak akan menjadi bahan gunjingan. Anak kalian tidak akan mendapat judgement saat di sekolah atau dari masyarakat.

26. Di Bali motor adalah alat transportasi paling populer. Tidak punya mobil? Jangan khawatir karena harkat martabat kalian tidak akan menjadi taruhan.

27. Mal-mal di Bali tidam seperti di kota besar lainnya. Bentuk mal kebanyakan hanya seperti gedung biasa dan bertema outdoor,tidak mewah walaupun toko-tokonya lumayan berbrand bagus.

28. Pengelolaan hasil pariwisata oleh desa dilakukan dengan sangat baik. Contohnya pantai pandawa yang dulunya hanya tebing biasa sekarang akses jalan dan fasilitasnya maju pesat dalam waktu singkat. Tiap desa menjaga betul potensi pariwisata mereka.

29. Pekerja bangunan kebanyakan adalah ibu-ibu.Tukang parkir juga banyak yang wanita.

30. Seragam sekolah ada yang menggunakan baju adat Bali di hari-hari tertentu. Saya juga sering melihat anak-anak sekolah yang rambutnya seragam dikepang dua dan jarang digerai apabila berambut panjang.

Jadi banyak banget ya hal yang ada di Bali!