Guru laki-laki tersebut sudah menikah dan berusia 33 tahun. Guru SMP negeri Singapura tersebut dijatuhi hukuman penjara tiga tahun dan tujuh bulan di pengadilan distrik pada hari Kamis (19 Maret) karena memulai hubungan seksual dengan muridnya yang berusia 14 tahun.

Dia mengirimi muridnya dengan hadiah, mengirim foto-foto eksplisit secara seksual padanya dan membuatnya berbohong kepada orang tuanya agar mereka bisa bersama. Mereka menghentikan hubungan terlarang ketika istrinya hamil, tetapi hanya beberapa bulan kemudian, guru lelaki yang sudah mapan itu nakal kembali.

Dia mengaku bersalah bulan lalu atas dua tuduhan penetrasi seksual anak di bawah umur dan satu tuduhan eksploitasi seksual terhadap anak dibawah umur. Empat tuduhan serupa lainnya dipertimbangkan untuk menjatuhkan hukuman lebih berat.

Murid tersebut dan terdakwa guru laki-laki itu tidak bisa disebutkan namanya karena privasi untuk melindungi identitas gadis dibawah umur itu, yang sekarang masih berusia 15 tahun. Nama sekolah juga dihapus dari dokumen pengadilan Singapura.

Seorang juru bicara Kementerian Pendidikan Singapura sebelumnya mengatakan bahwa gurullaki-laki itu telah berhenti bekerja untuk kementerian pada April tahun lalu.

Pengadilan Singapore mendengar bahwa siswa dan guru smpiitu pertama kali mengenal satu sama lain pada tahun 2017, ketika dia di SMP kelas 1.

Sekitar Maret 2018, gadis itu memposting di media sosial bahwa dia membutuhkan ponsel baru karena ayahnya telah menyita ponselnya beberapa kali karena tidak taat.

Guru itu melihat pos itu dan beberapa minggu kemudian, dia mengatakan kepadanya bahwa dia telah meninggalkan ponsel bekas untuknya di lubang di sekolah, bersama dengan uang kertas S $ 50.

Sepanjang tahun, guru dan siswa terus melakukan kontak, saling mengirim pesan teks telepon. Ini dimulai hanya sebagai pesan tentang pekerjaan sekolah, tetapi secara bertahap bergerak menuju masalah pribadi dan kemudian topik yang lebih intim.

Pria itu bahkan membelikannya arloji yang lumayan mahal sebagai hadiah ulang tahun.

Sekitar September 2018, pria itu merasa bersalah karena istrinya hamil dan berhenti menghubungi siswa tersebut.

Namun, mereka melanjutkan kontak setiap hari dari Januari hingga Maret tahun 2019 lalu ketika dia khawatir tentang beberapa masalah keluarga yang dihadapi gadis itu.

Pesan yang mereka kirim satu sama lain segera berubah menjadi nuansa seksual dan mereka mulai bertukar foto eksplisit secara seksual atas inisiatif guru pria itu.

Berdasarkan kesaksian sidang, Gadis itu mengaku bahwa dia menyukainya.

Pada dua kesempatan, guru laki-laki tersebut membawa siswa itu pulang ke flatnya, di mana mereka terlibat dalam aksi seks.

Pada salah satu kesempatan ini, yaitu selama liburan sekolah bulan Maret, guru lelaki dan murid perempuan itu berkonspirasi untuk membohongi ibunya tentang kelas tambahan remedial di sekolah.

Ketika ibu murid tersebut bertanya kepada guru laki-laki tersebut apakah ada kelas seperti itu, dia berbohong padanya, mengatakan ada kelas. Dia juga memperoleh izin untuk menjemput gadis itu untuk membawanya ke sekolah dan kembali ke tempat kerja ibunya.

Namun, alih-alih membawanya ke sekolah, ia mengantarnya ke rumahnya, di mana gadis itu mengizinkannya melakukan berbagai aksi seks padanya.

Bulan berikutnya, ayah gadis itu mengetahui tentang hubungan mereka ketika dia menangkapnya menggunakan telepon seluler yang dihadiahkan padanya.

Sang ayah melaporkan masalah tersebut kepada kepala sekolah setelah ia menemukan pesan antara putrinya dan guru yang menyiratkan hubungan romantis antara pasangan yang tidak wajar.

Di Singapore, pelecehan seksual disekolah memang bukanlah hal yang langka. Kasus ini sudah sering terjadi.


Sumber:

todayonline.com/ex-sec-school-teacher-jailed-more-3-years-sexually-exploiting-his-student