Papan luncur skateboard yang dimodifikasi sesuai kebutuhan tersebut digunakan pak guru Hikmat untuk menopang tubuhnya saat beraktivitas.
Menjadi seorang guru dengan keterbatasan fisik bukanlah masalah bagi Muhammad Hikmat (26).
Hikmat adalah guru difabel SLB Negeri Batang yang mengajarkan untuk memakai skateboard, Jumat 29 November 2019.
Setiap harinya, guru muda ini wajib menepati tugasnya untuk dinas aktivitas kesana kemari. Skateboard merupakan pilihan alat mobility yang dilakukan Hikmat. Kemanapun selalu tidak lepas dari skateboard.
Hikmat sedikit memodifikasi skateboard-nya agar lebih mudah dipakai dan sesuai untuk menopang tubuhnya itu.
“Tapi cuma bagian rodanya saja sih. Diganti pakai ban (roda) long board, ban ini agak lebih besar. Tujuannya untuk jalan yang tidak rata,” kata Hikmat saat ditemui detikcom di SLB Negeri Batang, Jumat 29 November 2019 seperti dilansir dari detikcom.
Modifikasi bagian roda ini membuat aktivitas Hikmat lancar walaupun di jalan yang tidak rata. Lalu, bagaimana cara jalannya?
Hikmat menyampaikan, kedua tangannya mengayuh ke lantai bergantian agar papan luncurnya berjalan.
Dibutuhkan kekuatan tangan dan keseimbangan, serta sarung tangan agar tangan Hikmat tetap bersih. Kondisi Hikmat memang tidak mempunyai dua kaki sejak lahir. Pak guru Hikmat sudah membiasakan diri untuk mendorong dirinya sendiri dan maju menyelesaikan tantangan hidupnya tersebut
Hikmat pun menceritakan awal dirinya mengenal skateboard, yakni sejak duduk di bangku SMP. Ia belajar skateboard dari sepupunya yang memang mahir menggunakan papan luncur tersebut.
“Belajar skateboard sama sepupu, sejak saya SMP. Ya, nyaman dan sangat membantu,” ujarnya.
“Waktu kecil ya ngesot tidak pakai skateboard, saat itu SD. SMP baru belajar skateboard,” sambungnya.
Memiliki keterbatasan fisik tidak menyurutkan Mohamat Hikmat mengabdi sebagai guru CPNS di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Batang, Jawa Tengah.
Guru tuna daksa tersebut menggunakan papan luncur atau ‘skateboard’ untuk memudahkan proses mengajar.
Mohamat Hikmat mengabdi sebagai guru honorer CPNS di sekolah tersebut selama setahun terakhir.
Untuk memudahkannya pergi dan pulang mengajar, Mohamat Hikmat menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi. Keberadaan bengkel modifikasi juga telah membuat hidupnya jadi lebih baik.
Sumber: detik.com