Hampir 1500 tahun yang lalu, seorang peramal menyarankan kaisar Jepang pada saat itu, untuk membangun sebuah kuil di Gua Iwaya, dan pada tahun-tahun berikutnya, banyak biksu terkenal dan samurai yang berpengaruh dan melakukan ziarah ke sana. Saat ini gua tersebut lebih merupakan sebuah objek wisata daripada situs suci, meskipun mereka masih mempertahankan sisa-sisa pesona mistik mereka.
Gua ini terletak di Pulau Enoshima, yang berjarak sekitar 72 menit dari pusat kota Tokyo dengan kereta. Pulau berbatu kecil ini merupakan tujuan wisata yang populer yang memiliki kebun raya, mercusuar dengan galeri observasi, dan sejumlah restoran dan toko-toko suvenir. Pulau Enoshima terhubung ke daratan dengan jalan lintas sepanjang 600 meter, yang diapit garis pantai di dekatnya yang selalu dipenuhi oleh wisatawan selama musim panas.
Gua Iwaya berada di bagian belakang pulau dan menghadap ke laut lepas. Untuk menjangkaunya, kalian perlu menaiki serangkaian tangga ke atas pulau, atau dapat naik menggunakan eskalator dengan biaya tambahan. Setelah itu, kalian harus turun kembali ke permukaan laut di sisi luar pulau. Jika kalian malas untuk berjalan, ada feri yang akan membawa kalian ke sana dari daratan, tetapi jadwalnya tidak menentu serta sangat bergantung pada waktu dan cuaca.
Gua ini telah terkikis oleh laut, dan sejak itu posisinya naik ke atas permukaan air karena dampak gempa yang berulang. Gua Iwaya dapat diakses dari pantai berbatu. Gua pertama adalah gua terbesar yang mengarah ke terowongan sempit yang panjang. Kalian diharuskan membawa lentera lilin di jalan masuk yang sangat berguna ketika kalian mencapai sudut yang lebih gelap. Terowongan pintu masuk dipagari dengan foto dan informasi yang berkaitan dengan gua, serta patung Buddha di bagian dalamnya. Sekitar dua pertiga jalan masuk, gua terbagi menjadi dua. Cabang kiri berisi patung dewi-dewi di pulau itu. Cabang kanan berisi patung dewi matahari Amaterasu yang dikatakan sebagai leluhur langsung kaisar saat ini.
Keluar dari gua pertama, setelah belok kiri kalian akan tiba di “Gua 2” yang imajinatif. Gua ini berisi patung naga yang meneror daerah itu, sampai dewi Benten menundukkannya. Sejak itu naga itu telah berperilaku lebih baik, dan telah menjadi dewa pelindung para nelayan lokal. Jika kalian bertepuk tangan di depan patungnya, kalian akan dihadiahi lampu yang berkedip dan suara guntur yang menggema di dalam gua.
Popularitas Gua Iwaya mungkin banyak berkaitan dengan pemandangan yang menyenangkan di tepi laut. Kalian dapat mencapai Enoshima dengan kereta Jalur Odakyu langsung dari Stasiun Shinjuku ke Stasiun Katase Enoshima (72 menit, ¥ 610), atau Jalur Enoden dari Kamakura ke Stasiun Enoshima (24 menit, ¥ 250). Dari stasiun mana pun, kalian akan menghabiskan waktu sekitar setengah jam perjalanan ke gua. Tiket masuknya seharga ¥500 serta dibuka setiap hari dari jam 9 pagi hingga 4 atau 5 sore, dan tutup ketika cuaca ekstrim.
Sources :
-
Unmissable Japan