Supermarket grosir terbesar Inggris, Tesco, menangguhkan pemasok kartu Natal di Cina atas klaim kerja paksa buruh penjara. Supermarket Inggris ini juga sedang menyelidiki setelah laporan surat kabar bahwa ada konsumenya seorang anak perempuan usia enam tahun menemukan pesan di kartu ucapan selamat natal yang dikemas oleh tahanan penjara di Cina Shanghai.
Raksasa ritel Inggris ini mengatakan “membenci” penggunaan tenaga kerja penjara setelah catatan mengatakan tahanan asing sedang “dipaksa bekerja melawan Hak asasi manusia di Tiongkok menjadi korban kerja paksa.
“Kami membenci penggunaan tenaga kerja penjara yang dipaksa dan tidak akan pernah mengizinkannya dalam rantai pasokan kami,” kata juru bicara Tesco pada hari Minggu.
“Kami dikejutkan oleh tuduhan ini dan segera menangguhkan pabrik tempat kartu-kartu ini diproduksi dan meluncurkan penyelidikan.”
Tesco menyumbang £ 300.000 (US $ 390.000) setahun dari penjualan kartu ke badan amal British Heart Foundation, Cancer Research UK dan Diabetes UK.
Bagi orang Inggris, walaupun teknologi mengirim pesan dan ucapan natal bisa dilakukan dengan smartphone, budaya untuk mengirimkan kartu ucapan selamat natal yang ditulis tangan maupun ucapan terima kasih akhir tahun masih menjadi tradisi yang paling erat dilestarikan. Perihal pesan dalam kartu dari tenaga kerja paksa ini tidak bisa dianggap sepele bagi orang negeri ratu Elisabeth ini.
The Sunday Times mengatakan pesan di dalam kartu itu berbunyi, “Kami adalah tahanan asing di Penjara Shanghai Qingpu China. Dipaksa untuk bekerja di luar kehendak kita. Tolong bantu kami dan beri tahu organisasi hak asasi manusia.
Sumber Sky news