Home Budaya JEPANG Gasho Salam Yang Dilarang Bagi Orang Jepang Padahal Dalam Islam adalah Sopan

Gasho Salam Yang Dilarang Bagi Orang Jepang Padahal Dalam Islam adalah Sopan

587
0

合掌(がっしょう) Gassho  dalam bahasa Jepang diartikan sebagai gerakan tangan berdoa seperti ketika mengunjungi kuil ataupun mengucapkan GOCHISOSAMADESHITA saat ingin memulai makan dan sebenarnya melakukan ini sebagai tindakan yang pantas / sopan menghargai seseotang  kepada seseorang yang telah meninggal walaupun sebagian negara dia Asia Menganngap GASHO adalah bentuk sopan dan salam kepada orang Lain,

 Dalam agama islam salam GASHO menunjukan salam untuk menghormati seseorang perempuan atau laki yang belum berpasangan ataupun menikah dalam artian bukan pasanganya dalam ikatan pernikahan maupun berlainan jenis kelamin.  Salam Itu terjadi dalam Agama Islam dikarenakan karena Mahram dan Muhrim

Apa Itu Mahram dan Muhrim?

Mahram (Arab: محرم) adalah semua orang yang haram untuk dinikahi selamanya karena sebab keturunan, persusuan dan pernikahan dalam syariat Islam.Muslim di Asia Tenggara sering salah dalam menggunakan istilah mahram ini dengan kata muhrim, sebenarnya kata muhrim memiliki arti yang lain. Dalam bahasa arab, kata muhrim (muhrimun) artinya orang yang berihram dalam ibadah haji sebelum bertahallul. Sedangkan kata mahram (mahramun) artinya orang-orang yang merupakan lawan jenis kita, tetapi haram (tidak boleh) kita nikahi sementara atau selamanya.

  合掌(がっしょう) Gassho di Jepang dipakai terkecuali  jika kita ingin melakukan salam kepada seorangbisu buddha. Sulit untuk dijelaskan, tetapi kadang-kadang kita menggunakan ini untuk menyatakan terima kasih kepada seorang teman ketika dia menyelamatkan Anda dari situasi yang canggung,memperlakukan orang seperti buddha sementara. 

Orang Jepang melakukan gassho di awal dan akhir makan, tetapi yang sebenarnya Bebagai tanda  mengucapkan rasa terima kasih kepada produsen makanan dan makanan (petani, nelayan) dan bukan host atau orang yang duduk di depan mata.

Namu Negara-negara seperti Thailand, Myanmar dll. Menggunakan gerakan ini kepada orang-orang cukup sering dan kami benar-benar orang Jepang mengikuti Gasho ketika kami mengunjungi negara-negara itu, karena kami yakin itu sesuai dengan tingkah laku mereka.

source:Kentaro Chibastudied Political Science & Economics at Waseda University (1985)