Pemerintah Indonesia memang sangat suportif dalam melawan korupsi lintas negara. Kapal berbendera Cayman ini konon diserahan kepada pemiliknya setelah Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad berjumpa dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Mahathir, yang pernah menjadi PM Malaysiapa pada kurun 1981-2003 dan kini pada usia 93 menjadi PM kembali berkunjung ke Indonesia pada Juni lalu. “Mungkin itu salah satu agenda yang dibicarakan,” ucap Silitonga. Serah-terima ini menyusul keputusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengabulkan gugatan praperadilan yang dilayangkan Equanimity Cayman.
Ratmoho selalu hakim tunggal memutuskan bahwa penyitaan kapal yang dilakukan Polri tersebut tidak sah.
“Menyatakan penyitaan kapal Equanimity berdasarkan surat perintah Polri tanggal 26 Februari 2018 adalah tidak sah dan tidak berdasar hukum. Membatalkan surat penyitaan Polri tanggal 26 Februari 2018,” kata dia saat membacakan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/4/2018).
Karena tidak sah, Ratmoho memerintakan agar Polri mengembalikan kapal pesiar tersebut kepada Equanimity Cayman selaku pemohon.
Kapal Equanimity sebelumnya disita oleh polisi Indonesia atas permintaan Biro Investigasi Federal atau Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat pada 28 Februari 2018. Kapal senilai Rp 3,5 triliun itu lalu disita karena diduga hasil kejahatan pencucian uang 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Equanimity (Cayman) Ltd kemudian mengajukan gugatan ke pengadilan untuk menghentikan penyitaan dengan mengatakan kapal pesiar itu tidak terkait dengan kasus kriminal di Indonesia.
Equanimity, ialah superyacht yang sempat dikaitkan engan kasus 1MDB di Malaysia. Kapal ini dimiliki oleh pengusaha muda Low Taek Jho. Low Taek Jho sendiri masih berumur 36 tahun dan merupakan keturunan orang kaya yang berhubungan dengan tindak tanduk korupsi yang saat ini masih menjadi buronan internasional.
Daniel Silitonga, Wakil Direktur Tindak Pidanan Ekonomis Khusu (Tipideksus) Mabes Polri mengatakan bahwa pihaknya menerima perintah serah-terima kapal mewah itu dua minggu lalu. Demikian sperti dilansir oleh Malaysiakini
Kapan akan diserahkan? “Mungkin Senin atau Selasa,” sahutnya.“Kapal itu akan diserah-terimakan di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.”
Situs marine traffic menggambarkan tujuan kapal super mewah itu ke Pelabuhan Batuampar, Batam..
Sumber: Batampos