Saat mencari lowongan kerja dan memutuskan memilih karier yang terbaik untuk Anda, pasti ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Beberapa di antaranya adalah: bakat alami, gaya kerja, interaksi sosial, keseimbangan kehidupan-kerja, apakah Anda ingin memberi atau tidak, apakah Anda nyaman di mata publik, menghadapi stres atau tidak, dan akhirnya, berapa banyak uang kamu ingin membuat.
Apalagi ketika tinggal menunggu jadwal wisuda, ada jenjang panjang diantara momentum sidang atau revisi akhir. Sebaiknya waktu luang tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencoba membuat Curriculum vitae (CV) sebagai garis depan perjuangan untuk menjadi bagian dari perusahaan impian. Dilansir melalui jobstreet, kamu tetap bisa bikin CV yang menarik bagi human resources (HR) walaupun kamu belum punya pengalaman kerja. Nah, berikut ini akan diberikan tips-tips menulis CV untuk yang non-experience.
1. Cari Pengalaman yang Relevan
Jangan minder walaupun gak punya pengalaman kerja yang bisa ditulis ke CV kamu. Paling penting, kamu punya pengalaman yang nyambung di bidangnya. Walaupun itu hanya secuil, tapi setidaknya kamu akan dianggap mempunyai ilmu dasarnya.
Misalnya kamu punya pengalaman magang di portal berita sebagai asisten reporter dan ingin melamar menjadi jurnalis full-time, setidaknya kamu sudah punya pengetahuan dasar bagaimana tugas seorang wartawan dari pengalaman magang menjadi asisten reporter, meskipun kamu kerjanya cuma liatin aja atau jadi ‘tempat gantungan’ tas mereka.
2. Cantumkan Pendidikan dan Skill
Karena kamu belum ada pengalaman, jadi yang bisa diandalkan tentunya adalah educational background dan kemampuan keras atau lembut kamu, eh maksudnya soft atau hard skill kamu. Para HR akan menilai apakah posisi ini cocok atau tidak untuk kamu dilihat dari program studi/fakultas yang kamu pilih dan skill yang kamu kuasai. Sssstt, kalau kamu lulusan universitas ternama, ini jadi keuntungan kamu lho.
3. Portfolio
Kamu—di dalam CV—ngakunya punya skill di bidang desain. Bagaimana membuktikannya? Ya dengan mencantumkan lampiran hasil-hasil karya desain kamu di CV. Itulah yang disebut dengan portfolio. Kalau kamu belum punya pengalaman kerja, portfolio ini bisa dibilang punya pengaruh besar dalam penilaian oleh para HR. Portfolio juga bisa berupa karya tulis, fotografi, hasil terjemahan artikel, dan cetak biru untuk seorang arsitek.
4. Deskripsi singkat diri
Deskripsi diri pada dasarnya berupa penjelasan singkat yang menjelaskan pengalaman dan skill kamu (seperti di poin satu dan dua). Hanya saja kamu menulisnya dalam bentuk kalimat singkat, bukan berupa poin-poin. Pada bagian ini, kamu bisa menambahkan beberapa hal seperti kepribadian/karakter kamu atau hal-hal lainnya yang ingin ditambahkan.
Jika Mencari lowongan kerja dan membangun karier terasa seperti terlalu banyak tekanan, inilah pilihan lain: pilih jalur yang terasa benar hari ini dengan membuat keputusan terbaik yang Anda bisa, dan tahu bahwa Anda dapat mengubah pikiran Anda di masa depan. Di tempat kerja saat ini, memilih karier tidak selalu berarti Anda harus tetap dengan pekerjaan itu sepanjang hidup Anda.
Selain empat poin di atas tadi, layout untuk desain CV juga penting lho. Jangan menggunakan desain yang terlalu colorful dan elemen-elemen gak penting, nanti akan mendapat kesan childish. Buatlah dengan tampilan yang professional, karena rekruter nggak melihat bagus atau tidak desain CV-nya, melainkan skill dan pengalaman yang kamu punya.
Selain itu, cantumkan pas foto, jangan foto selfie—kecuali kamu ngelamar ke agensi untuk casting. Nah, itu tadi tips yang sekiranya bisa dijadikan contoh untuk menulis CV. Jadi nggak perlu bingung lagi ketika mau bikin CV ya. Buat keputusan yang cerdas, dan rencanakan untuk mengevaluasi kembali garis yang didasarkan pada tujuan jangka panjang Anda.