Sabtu, 1 Februari, tweet yang diposting oleh Kementerian Luar Negeri China (MFA) di akun Twitter resminya mencatat pernyataan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bahwa “negara tertentu telah menutup mata terhadap rekomendasi WHO” dengan memberlakukan “pembatasan perjalanan secara luas terhadap Cina”.
Pemerintah komunis Cina marah karena negara dunia melarang imigrasi masuknya turis dan setiap warganegaranya untuk berkunjung kenegara lain.
Lebih lanjut tweet itu mengatakan pembatasan perjalanan semacam itu “bukan cara yang tepat untuk menangani pandemi” karena mereka semacam “reaksi berlebihan” yang bisa “membuat segalanya menjadi lebih buruk”.
South China Morning Post (SCMP) mencatat bahwa Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Australia dan Singapura telah melarang atau membatasi masuknya warga Tiongkok, dan orang asing yang baru-baru ini mengunjungi China.
Negara-negara lain yang telah memberlakukan pembatasan perjalanan pada pengunjung dari Tiongkok termasuk Mongolia, Malaysia (penduduk dari Hubei), Filipina (penduduk dari Hubei), dan Jepang (penduduk dari Hubei).
Sumber: Twitter scmp