Chiu dikenal sebagai minuman tradisional Banyumas, tetapi sejauh ini dianggap sebagai suguhan khas untuk merayakan rapat umum di desa Wlahar. Bagi penduduk setempat, minuman adalah obat herbal untuk kesehatan fisik.
Ahmed Hussein, seorang bupati di Banyumas di Jawa Tengah, berencana untuk menggunakan minuman keras tradisional sebagai bahan untuk membuat pembersih tangan. Hussein mengatakan bahwa penyebaran coronavirus telah memunculkan ide untuk mengatasi kekurangan pembersih tangan yang disebabkan sebelumnya (Covid-19). “Kami berusaha keras membuat pembersih tangan dalam botol sesederhana mungkin. Sumber alkohol sudah ada,” kata Hussein, Jumat (20 Maret 2020) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Diceritakan di Purwokerto.
Sumber alkohol yang dimaksud adalah ciu, yang diproduksi oleh Kabupaten Banyumas, sebagian besar desa Wlahar di kabupaten Waon. Dalam sehari, penduduk setempat dalam lingkaran dapat menghasilkan 2.000 liter Chiu.