Setelah menikah, banyak orang mungkin penasaran apakah seseorang akan mengadakan bulan madu atau tidak. Bagi sebagian orang bulan madu itu tidak penting, tapi sebagin lagi menganggap bulan madu itu perlu.

Bulan madu merupakan masa liburan khusus yang diambil oleh pengantin baru segera setelah pernikahan mereka, untuk merayakan pernikahan mereka. Saat ini, bulan madu sering dirayakan di destinasi yang dianggap eksotis atau romantis. Bulan madu dapat domestik atau internasional. Pengantin baru yang tidak mampu ekonominya juga bisa kok bepergian maupun merayakannya di rumah baru mereka.

Percaya atau tidak, ternyata bulan madu memiliki peran tersendiri terhadap kuatnya ikatan cinta dan utuhnya pernikahan. Sebuah penelitian yang dilakukan Andrew Francis-Tan dan Hugo M. Mialon di Emory University menemukan bahwa pasangan menikah yang pergi bulan madu segera setelah menikah mampu menurunkan risiko cerai sebesar 41%.

Studi ilmiah pada 2015 tersebut juga menyimpulkan bahwa pergi berbulan madu dikaitkan dengan risiko perceraian yang agak rendah, terlepas dari berapa banyak atau sedikit yang dihabiskan untuk bulan madu itu sendiri. Namun, pengeluaran yang tinggi dan menimbulkan utang yang signifikan untuk pengeluaran terkait pernikahan lainnya, seperti cincin pertunangan dan upacara pernikahan, dikaitkan dengan risiko perceraian yang tinggi.

Bulan madu tersebut menjadi masa liburan dari segala tekanan persiapan pernikahan, sekaligus menjadi kesempatan waktu berkualitas sebagai pasangan resmi baru. Ini terjadi karena bulan madu berfungsi sebagai waktu jeda bagi pasangan untuk melepas stres setelah tekanan mempersiapkan pernikahan. Bulan madu menjadi waktu intim berdua yang berkualitas, menyatukan pikiran, belajar saling bergantung satu sama lain sehingga mereka merasa terikat kembali dan bisa memulai pernikahan dengan fisik dan mental yang segar dan positif.

Bulan madu dalam arti modern sebagai perjalanan liburan murni yang dilakukan oleh pasangan itu seringpula dijadikan paket wisata oleh travel agent maupun perhotelan pariwisata massal modern. Tujuan bulan madu yang paling populer bagi anak muda yang duitnya tebal pada saat itu adalah French Riviera dan Italia, khususnya resor tepi laut dan kota-kota romantis seperti Roma, Verona, dan Venesia. Biasanya, bulan madu akan dimulai pada malam pernikahan, dengan pasangan pergi segera setelah resepsi untuk naik pesawat, kapal, atau kereta api. Namun, pada abad ke-21, banyak pasangan tidak akan pergi sampai 1-3 hari setelah upacara dan resepsi

Memang sih, tidak perlu harus ke luar negeri atau menghabiskan biaya mahal, bulan madu bisa dilakukan cukup dengan liburan bersama ke tempat yang menyenangkan dan tenang. Jadi, jika berpikir bulan madu itu tidak penting, coba pikirkan lagi. Tapi kembali lagi ke setiap pasangan, apakah menganggap bulan madu sebagai investasi atau sebaai ritual semata?


Sumber; Srikandi Indonesiar