Membahas gaji dari pegawai atau karyawan PT Gojek Indonesia tentu mengingatkan kita pada mantan CEO Gojek bapak Nadiem Makarim.

 

Founder sekaligus mantan dari CEO Gojek tersebut dikabarkan memiliki lebih dari 4% saham PT Go-jek Indonesia dengan nilai hampir Rp2 Triliun.

 

Angka tersebut jauh dibandingkan dengan gaji bapak Nadiem Makarim setelah menjabat sebagai sebagai seorang menteri pendidikan pada saat ini.

 

Berdasarkan Kepres Nomor 68 Tahun 2001, tunjangan jabatan yang diterima menteri negara dan jabatan sekelasnya sebesar Rp13.608.000 setiap bulannya, dengan gaji pokok seorang menteri adalah sebesar Rp5.040.000 saja.

 

Itu artinya bapak menteri hanya mendapatkan gaji sekitar Rp18 Jutaan setiap bulan, jauh berbeda dengan nilai sahamnya di PT Gojek.

 

Sementara itu berdasarkan informasi yang saya dapatkan, berikut gaji dari para pegawai Gojek yang dipublikasikan:

 

Staff Assistant Marketing – Rp19,5 Jutaan

Sales Manager – Rp19,5 Jutaan

Marketing Manager – Rp8 Jutaan

Customer Service Manager – Rp8 Jutaan

Analyst – Rp6 Jutaan

Software Developer – Rp8,8 Jutaan

IT App Development – Rp10 juta

UX Research – Rp6 Jutaan

Product Engineer – Rp8 Jutaan

General Manager – Rp14 Jutaan

Staff Manajemen – Rp14 Jutaan

Business Development – Rp12 Jutaan

Software Engineer – Rp7,75 Jutaan

Staff Teknik – Rp5,88 Jutaan

Staff QA Engineer – Rp4 Jutaan

Pegawai Driver / Pelayanan – Rp 3 Jutaan

Staff Pelayanan – Rp 3 Jutaan

Data Collector – Rp4-5 Jutaan

Account Coordinator – Rp4-5 Jutaan, dan

Staff Admin – Rp4-5 Jutaan

 

Daftar gaji diatas saya dapatkan dari Qerja.com dan Job-Like.com yang mana datanya berdasarkan input pengguna, belum tentu gaji sebenarnya pegawai Gojek sama dengan daftar diatas.

 

Gaji pegawai Gojek rata-rata berada diatas upah minimum rata rata indonesia, membuat perusahaan ini memiliki sangat banyak peminat dan menjadi salah satu lowongan kerja yang paling banyak dicari oleh para pencari loker zaman sekarang.

 

Namun meski telah menjadi salah satu perusahaan teknologi dengan valuasi terbesar di Indonesia, Gojek disebut-sebut masih belum mencatatkan keuntungan hingga saat ini, alias masih terus merugi