Tahukah kamu pemilik kawasan industri Batamindo?, perusahaan Jepang? BP Batam? Bukan!. Setiap perusahaan yang memiliki pabrik di Batamindo mayoritas berstatus sebagai penyewa loh!. Selama ini Gallant Venture Ltd, yang dikontrol Salim Group, mengelola sejumlah aset di Batam dan Bintan. Umumnya bergerak dibidang pengembangan kawasan Industri (Industrial Park), Resort serta Properti.

Batamindo Industrial Park didirikan pada tahun 1990 di area dengan luas 320 Ha. 95 % (300 Ha) telah terbangun dan diisi oleh 74 tenant. Fasilitas yang tersedia di dalam area inudstri ini adalah Management Office, Banks, Kantor Pos, Restoran/Kantin, Masjid, Gereja, Pura, Keamanan/Pemadam kebakaran 24 jam, Pusat Olahraga, Pelayanan Sampah, Fasilitas Komersil dan 24 jam Klinik. Sementara prasarana dan sarana yang tersedia adalah listrik sebesar 130 MW, kapasitas air sebesar 10.000M3/hari, kapasitas air limbah sebesar 10.000M3/hari.

Sepanjang Juli 2018, ada 3.650 pekerja yang diserap sejumlah perusahaan di Batamindo Mukakuning. Perusahaan-perusahaan tersebut membuka lowongan hampir setiap hari dan menerima belasan hingga ratusan pekerja setiap perekrutan. Berdasarkan data dari pengelola Batamindo tercatat penerimaan terbanyak terjadi pada bulan Mei. Yakni ada 962 karyawan yang diterima. Penerimaan terbanyak juga terjadi pada bulan Juli, yakni sekitar 758 orang. Sementara yang paling sedikit adalah dibulan Juni yakni hanya 164 orang.

Gallant Venture memiliki aset Kawasan Industri melalui PT Batamindo Investmen Cakrawala, PT Bintan Inti Industrial Estate, serta PT Batamindo Exekutif Village. Sedangkan bisnis resort yang dikembangkan group ini meliputi PT Bintan Resort Cakrawala, Bintan Resort Ferries Private Limited. Yang terakhir, dibidang properti, group Salim ini mengandalkan tiga perusahaan, masing-masing PT Surya Bangun Pertiwi, PT Buana Megawisataman dan PT Bintan Resort Cakrawala.

Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng mengatakan setiap bulan jumlah karyawan yang diterima selalu naik turun.

“Angkanya tidak tetap,” kata Tjaw Hioeng yang biasa disapa Ayung ini, Selasa (7/8).

Dia mengatakan perusahaan-perusahaan yang rutin merekrut tersebut adalah PT Indoyasa, Tunas Karya, Dynacast, Flextronics, Cicor Panatec, Patlite Indonesia, dan Intricon. Dalam sekali perekrutan tenan-tenan itu biasa menerima pencari kerja (pencaker) belasan hingga ratusan.

“Perusahaan-perusahaan ini juga rutin merekrut pada tahun sebelumnya,” katanya.

Melihat banyaknya jumlah karyawan yang diterima Batamindo, Ayung berharap ke depan makin banyak lagi lowongan kerja. Sebab dengan ekonomi yang semakin membaik, maka tenant – tenant Batamindo akan mengembangkan usaha mereka.

“Bila ada pengembangan, tentu butuh tenaga kerja. Harapan kami semoga saja ke depannya makin bagus saja ekonomi Batam,” tuturnya.

Rutinnya perusahaan-perusahaan di kawasan Batamindo merekrut karyawan membawa angin segar bagi ribuan pencaker yang ada di Batam. Ini menandakan, industri di Batam mulai hidup kembali. Salah satu pencaker, Salman, 18, asal Aceh mengatakan beberapa hari belakangan ini memang ada sejumlah perusahaan yang rutin merekrut. Namun sayangnya, perusahaan lebih banyak merekrut karyawan perempuan karena industri elektronik memang lebih sesuai untuk kaum hawa.


Sumber: Batampos