Hari Selasa (5/5/2020) siang telah terjadi kecelakaan kerja, yakni meledaknya sejumlah tabung gas CO2 di sebuah perusahaan yang berada dalam Kawasan Bintang Industri II Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.
Akibat peristiwa yang terjadi pukul 11.30 WIB itu, mengakibatkan sebanyak 4 orang karyawan PT. National Industrial Gases Indonesia (NIGI) mejadi korban, seorang tewas menggenaskan, tiga lainnya luka-luka dilarikan ke RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Kota Batam.
Korban yang tewas bernama Frans Yosep Siregar (43). Di perusahaan tersebut, pria kelahiran Kota Palembang, 30 Maret 1977 ini menjabat sebagai Kepala Safety PT. NIGI.
Warga Perumahan Jufiter Residence, Sekupang Batam itu, mengalami luka parah sehingga nyawanya tidak dapat terselamatkan saat dilarikan ke RS milik pemerintah daerah di kawasan Batu Aji, Kota Batam.Sedangkan tiga rekannya, yang ikut jadi korban luka-luka dan kini sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD – EF Batu Aji, masing-masing adalah; Head Production PT. NIGI Muhammad Razis bin Ismail.
Pria kelahiran Malaysia, 13 Januari 1984 yang berdomisili di Perumahan Tunas Regency Cluster Lavender Sagulung Kota Batam ini, mengalami luka dibagian kepala, dengan panjang luka 6 centimeter dan mendapatkan sebanyak 13 jahitan di kepala.
Korban cidera berikutnya, Muhammad Waluyo (37), warga Perumahan Air Mas Plaza Batam. Di perusahaan itu Waluyo menjabat sebagai Supervisor PT NIGI. Pria kelahiran Kendal,13 April 1983 ini, mengalami patah tangan sebelah kanan.
Sedangkan korban luka terakhir, yaitu Apriwandi (45), ia bekerja pada bagian Operasional PT. NIGI dan beralamat di Perumahan Aviari Garden Kota Batam. Lelaki kelahiran Padang, 18 Nopember 1975 ini, mengalami luka memar pada bagian dada.
Kapolresta Barelang AKBP Purwadi Wahyu Anggoro ketika dihubungi, membenarkan adanya peristiwa kecelakaan kerja di kawasan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam tersebut.
” Benar, telah terjadi ledakan CO2 di lokasi PT. NIGI di Kawasan Bintang Industri II Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, yang mengakibatkan korban satu orang meninggal dunia dan tiga orang luka-luka,” kata Purwadi, kepada Indonesiar.com, Selasa (5/5/2020) petang.
Sedangkan, kronologis kejadian, ungkap pihak kepolisian, berdasarkan keterangan Muhammad Razis (korban yang sekaligus saksi I), sekitar pukul 11.30 WIB, sedang berada di ruang office production dan mendengar suara ledakan yang sangat keras. Kemudian ia langsung keluar ruangan dan mencari asal ledakan.
“Ketika saudara Muhammad Razis sudah berada di luar ruangan, melihat beberapa karyawan lain diantaranya Frans Yosep Siregar (Korban), Muhammad Waluyo (Saksi II) dan Apriwandi (Saksi III) juga mencoba mencari suara ledakan, yaitu di Gedung Celinder Maintenance Centre,” tuturnya.
Sesampainya di lokasi CMC, jelas dia, Muhammad Razis melihat satu keranjang yang berisi 16 buah tabung celinder CO2 sudah berantakan. Kemudian Muhammad Razis bersama dengan korban, Frans Yosep Siregar dan saksi yang lain (Muhammad Waluyo) dan (Apriwandi) mendekati arah ledakan.
“Saat korban dan saksi mendekat kira-kira dengan keranjang CO2 berjarak sekitar meter, tiba-tiba terjadi ledakan kedua dan mengakibatkan para saksi dan korban terlempar,” ungkapnya.
Purwadi menambahkan sesaat keempat korban kemudian dibawa ke rumah sakit RSUD Embung Fatimah (RSUD-EF), Batu Aji, Kota Batam untuk mendapatkan pertolongan medis.