Enam orang di Amerika Serikat telah meninggal akibat penyakit paru-paru setelah menghisap vape.

Menurut pejabat kesehataan Kansas pada Selasa kemarin, seorang perempuan berusia 50 tahun ke atas menjadi korban keenam akibat vape.

Dilaporkan CNN, 11 September 2019, dia menjadi sakit parah tak lama setelah dia mulai menggunakan rokok elektrik dan gejalanya berkembang pesat. Tidak jelas apa jenis produk vaping yang dia gunakan, kata Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas.

Kematian itu menandai yang pertama di negara bagian, tetapi menimbulkan lebih banyak perhatian tentang keamanan dan regulasi rokok elektrik.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan dan departemen kesehatan negara bagian telah menyelidiki wabah ini. Para pejabat kesehatan mengatakan mereka belum menemukan penyebab pasti atau hubungan yang jelas antara kasus-kasus, tetapi beberapa menunjukkan petunjuk potensial.

Dokter mengatakan jelas bahwa vaping adalah penyebab kemunduran kesehatannya yang cepat, dikutip dari Sky News.

“Dia memiliki beberapa penyakit medis yang mendasarinya, tetapi tidak ada yang akan meramalkan kenyataan bahwa dalam seminggu setelah mulai menggunakan vape untuk pertama kalinya, dia mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut penuh dan meninggal,” Dr Lee Norman, sekretaris Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas.

Dr Norman mengatakan bahwa kematian di Kansas adalah peringatan bahwa orang dewasa yang lebih tua mungkin menghadapi risiko tertentu, dengan banyak pasien baru-baru ini di seluruh AS telah berusia akhir 20-an atau 30-an.

Perempuan itu adalah satu dari enam kasus penyakit terkait vape yang dikonfirmasi atau sedang diselidiki di negara bagian.

source: CNN.sky news