Dua pria Amerika yang dituduh menyelundupkan Ketua Nissan Motor Co Carlos Ghosn keluar dari Jepang ketika dia menunggu persidangan atas tuduhan pelanggaran keuangan dapat diekstradisi, hakim federal memutuskan Jumat.

Hakim Hakim AS Donald Cabell mengeluarkan putusan yang menyetujui ekstradisi Michael Taylor, seorang veteran Pasukan Khusus Angkatan Darat AS, dan putranya Peter Taylor, tetapi keputusan akhir ada di Departemen Luar Negeri.

Untuk semua berita utama terbaru, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.

Keluarga Taylors dicari oleh Jepang sehingga mereka dapat diadili dengan tuduhan bahwa mereka membantu Ghosn melarikan diri dari negara itu tahun lalu dengan mantan bos Nissan itu disimpan di dalam sebuah kotak dengan jet pribadi. Penerbangan pertama dilakukan ke Turki, lalu ke Lebanon, di mana Ghosn memiliki kewarganegaraan tetapi tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang.

Ghosn mengatakan dia melarikan diri karena dia tidak bisa mengharapkan pengadilan yang adil, mengalami kondisi yang tidak adil dalam penahanan dan dilarang bertemu istrinya dengan syarat jaminan. Ghosn membantah tuduhan bahwa dia kurang melaporkan pendapatannya dan melakukan pelanggaran kepercayaan dengan mengalihkan uang Nissan untuk keuntungan pribadinya.

Catatan bank menunjukkan Ghosn mengirim lebih dari $ 860.000 ke perusahaan yang terkait dengan Peter Taylor pada Oktober 2019, kata jaksa dalam dokumen pengadilan.

Putra Ghosn juga melakukan pembayaran cryptocurrency dengan total sekitar $ 500.000 kepada Peter Taylor dalam lima bulan pertama tahun ini, kata jaksa penuntut.

Keluarga Taylors telah dikurung di penjara Massachusetts sejak mereka ditangkap pada Mei. Pengacara mereka tidak pernah menyangkal tuduhan tersebut, tetapi berpendapat bahwa mereka tidak dapat diekstradisi karena mereka mengatakan tindakan mereka tidak sesuai dengan undang-undang yang diterapkan Jepang untuk menghukum mereka.

Michael Taylor, mantan Baret Hijau, menjalankan bisnis keamanan swasta yang awalnya berfokus pada penyelidikan pribadi, tetapi beban kasus mereka meningkat melalui kerja korporat dan rujukan tidak resmi dari Departemen Luar Negeri dan FBI, termasuk orang tua yang anaknya dibawa ke luar negeri oleh mantan pasangannya.

Pada tahun 2012, jaksa federal menuduh Taylor memenangkan kontrak militer AS untuk melatih tentara Afghanistan dengan menggunakan informasi rahasia yang disampaikan oleh seorang perwira Amerika. Ketika Taylor mengetahui kontrak itu sedang diselidiki, dia meminta agen FBI dan temannya untuk campur tangan, dakwa jaksa.

Pemerintah menyita $ 5 juta dari rekening bank perusahaan Taylor. Menghadapi 50 dakwaan, dia menghabiskan 14 bulan di penjara sebelum setuju untuk mengaku bersalah atas dua dakwaan. Pemerintah setuju untuk mengembalikan $ 2 juta kepada perusahaan serta menyita kendaraan.


Source : alarabiya