Salah satu makanan tradisional yang jadi favorit banyak orang hingga saat ini adalah rujak. Makanan ini terdiri dari campuran berbagai komposisi buah dan sayur yang berbeda-beda. Tentu saja bagi kaum wanita, rujak merupakan makanan yang paling digemari dan biasanya paling enak disantap ketika berkumpul. Biasanya bumbu rujak yang disantap memiliki saus pedas manis yang khas. Ternyata, rujak buah ini tak cuma nikmat disantap, tapi juga memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Apa saja?
Asal mula rujak buah tidak diketahui secara pasti. Namun, makanan ini begitu erat dengan tradisi masyarakat Jawa. Dalam tradisi Jawa, biasanya diadakan acara syukuran ketika kehamilan seorang wanita memasuki usia tujuh bulan. Rujak buah adalah makanan yang kerap dijumpai dalam acara tujuh bulanan tersebut. Konon, rasa rujak yang disajikan menandakan jenis kelamin sang bayi. Rasa rujak yang segar manis menandakan bayi berjenis kelamin perempuan, sementara rasa sepat pedas menandakan jenis kelamin bayi adalah laki-laki. Terlepas dari itu semua, kini rujak buah dapat mudah dijumpai di mana saja. Rujak buah pun sangat baik sebagai makanan program diet.
Kombinasi beberapa buah-buahan membuat rujak buah sebagai makanan yang baik untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Umumnnya rujak buah terdiri dari mangga, kedondong, nanas, jambu air, bengkoang, papaya, dan mentimun. Masing-masing buah tersebut kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
- Mangga.
Selain tinggi vitamin C, mangga juga memiliki beberapa senyawa antioksidan, diantaranya quercetin, isoquercitrin, astragalin, fisetin, asam gallic dan methylgallat. Semua senyawa tersebut dapat membantu mencegah kanker payudara, kanker usus besar, kanker prostat, dan bahkan leukemia.
- Kedondong.
Mengandung vitamin A dan C yang tinggi, kedondong merupakan salah satu buah dengan antioksidan potensial. Antioksidan dalam buah ini dapat membantu menjaga daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan pasca sakit, meningkatkan kesehatan kulit, hingga mencegah kanker.
- Nanas.
Nanas memiliki kandungan enzim bromelain yang baik untuk pencernaan. Enzim tersebut membantu memudahkan pencernaan dalam memecah makanan dengan protein terkonsentrasi (misalnya daging). Selain itu, nanas juga tinggi vitamin C.
- Jambu air.
Kandungan serat dan kombinasi nutrisi lainnya (seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalium) dalam jambu air telah diteliti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. Hal ini berarti menurunkan risiko terkena aterosklerosis serta mencegah stroke dan serangan jantung.
- Bengkoang.
Bengkoang memiliki kandungan serat yang tinggi, terutama inulin. Serat larut ini membantu mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam usus guna menjaga kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh. Selain itu, buah ini juga rendah kalori sehingga baik untuk mereka yang sedang diet.
- Mentimun.
Rajin makan mentimun dapat memperlancar buang air besar. Ini karena mentimun memiliki kadar air tinggi sehingga baik untuk menyegarkan tubuh. Selain itu, konsumsi mentimun dapat membanti melancarkan proses buang air besar dan baik bagi pencernaan.
Tak hanya itu saja, cabai yang digunakan sebagai salah satu komposisi untuk membuat bumbu rujak buah juga memberi manfaat baik. Zat yang membuat cabai terasa pedas, capsaicin, membantu meningkatkan metabolisme sehingga tubuh dapat membakar kalori lebih cepat. Namun, tidak disarankan untuk mengonsumsi rujak dengan bumbu terlalu pedas. Konsumsi capsaicin berlebihan dapat mengiritasi pencernaan.
Bahan lainnya, yaitu gula aren, memiliki kadar zat besi yang cukup tinggi sehingga dapat membantu memperbaiki kadar zat besi pada penderita anemia kekurangan besi. Selain itu, gula aren memiliki indeks glikemiks lebih rendah dibanding gula pasir sehingga tubuh akan mencernanya lebih lambat dan pelepasan energi terjadi secara perlahan Jadi, apakah kamu suka makan rujak ?