Mengapa Anak-anak Perlu dan Penting Bisa Berenang
Kita sudah amat sering mendengarkan kisah-kisah pilu bagaimana seorang anak tenggelam dan meninggal. Penyebab anak meninggal tidak harus ia berada di tempat yang dalam, bahkan di kolam teratai atau kolam ikan, yang dalamnya hanya satu meter saja sudah cukup merupakan jalan maut bagi anak anak. Hal ini terjadi karena mereka tidak bisa berenang, Kita sudah tahu, baik dari membaca di surat kabar, mendengarkan dari siaran radio, maupun menonton televisi. Tapi anehnya para orang tua bersikap apatis dan berpikir hal itu terjadi karena nasib sial saja. Padahal, apa yang terjadi pada anak orang lain bisa juga terjadi pada anak-anak kita.
Mengapa kita tidak mau mengantisipasinya dengan mengajarkan anak-anak kita berenang? Bagi anak-anak, untuk belajar berenang tidak sulit dan tidak butuh biaya jutaan rupiah untuk memberikan mereka les berenang. Tidak perlu mencari guru berenang yang juara renang olimpiade. Cukup orang dewasa yang menjadi guru mengajarkan anak-anak berenang.
Hampir 400.000 Orang Mati Tenggelam Setiap Tahun
Menurut WHO atau World Health Organization-Badan Kesehatan Sedunia, setiap tahunnya sekitar 400.000 orang mati tenggelam. Jumlah ini hanya berdasarkan laporan yang masuk, sedangkan kematian akibat tenggelam yang terjadi di kampung-kampung tentu tidak semuanya termonitor oleh WHO. Dalam kata lain, kemungkinan jumlah yang mati tenggelam sesungguhnya jauh lebih banyak daripada data yang berhasil dicatat.
Data menunjukkan lebih dari setengah jumlah orang yang tewas berusia 25 tahun ke bawah, dan paling banyak anak berusia di bawah lima tahun.
Pelajaran Berenang, Jauh Lebih Penting daripada Mata Pelajaran Lainnya
Selama ini sebuah paradigma yang keliru namun sudah telanjur membudaya dalam masyarakat kita adalah bahwa berenang itu hanya untuk hiburan dan rekreasi. Padahal, berenang adalah salah satu jalan keselamatan dan hidup bagi anak-anak. Orang dengan sukarela menghabiskan sejumlah uang untuk membawa anak-anak berlibur atau membelikan mainanĀ gamesĀ yang mahal untuk anak-anaknya, namun lupa membekali anak dengan ketrampilan berenang. Padahal, dengan bisa berenang, setidaknya satu pintu kematian sudah tertutup. Hal ini membuktikan betapa seriusnya kita memperhatikan keselamatan anak-anak kita.