Pertanyaan yang sering terbersit di benak kita ketika berbelanja buah mungkin; Apakah Anggur itu membuat mabuk? apakah anggur mengandung alkohol?

Konsumsi buah Anggur sudah menjadi budaya orang timur tengah, israel, turki hingga orang Eropa. Negara penduduk mayoritas muslim seperti iran, Turki, UAE, Qatar, Mesir dan Indonesia dan lainnya juga mengkonsumsi olahan buah anggur dalam jumlah yang besar. Sebenarnya tanaman Anggur berkhasiat ini sudah dibudidayakan sejak tahun 4000 SM di Timur Tengah. merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya bisa dimakan langsung maupun digunakan sebagai bahan olahan untuk membuat jus anggur, sirup anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung.

Anggur memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, terutama golongan flavonoid dan antosianin, serta resveratol. Penelitian lain mengungkapkan bahwa senyawa aktif di dalam anggur mampu meningkatkan kerja sel endotelial yang berperan dalam memperlancar aliran darah dalam arteri terkait dengan aktivitasnya terhadap sel-sel otot halus. Melalui mekanisme ini, risiko terkena serangan jantung dapat berkurang. Selain itu, anggur juga mengandung banyak senyawa antioksidan yang daya kerjanya lebih kuat daripada vitamin C dan vitamin E. Di dalam tubuh, senyawa flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi lemak baik (HDL) sekaligus menurunkan trigliserida yang beredar di dalam darah.

Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Buah anggur memiliki banyak varietas yang dibudidayakan, antara lain:

  • Vitis vinifera, anggur untuk bahan minuman anggur Eropa
  • Vitis labrusca, anggur Amerika Utara untuk membuat jus anggur, kadangkala untuk minuman anggur
  • Vitis riparia, anggur liar Amerika Utara, kadangkala untuk pembuatan minuman anggur
  • Vitis rotundifolia, muscadine, digunakan untuk jelly dan kadangkala minuman anggur
  • Vitis aestivalis, varietas Norton yang digunakan untuk pembuatan minuman anggur
  • Vitis lincecumii (juga disebut Vitis aestivalis atau Vitis lincecumii), Vitis berlandieri (juga disebut Vitis cinerea var. helleri), Vitis cinerea, Vitis rupestris digunakan untuk membuat minuman anggur hibrida dan “rootstock” tahan-hama.

Anggur Hibrida juga ada, utamanya merupakan persilangan dari V. vinifera dengan satu atau lebih varietas V. labrusca, V. riparia atau V. Aestivalis. Hibrida cenderung lebih tidak terpengaruh dingin (“frost”) dan penyakit (terutama phylloxera), tetapi minuman anggurnya kurang memiliki karakteristik aroma “foxy” labrusca. Anggur laut Coccoloba uvifera merupakan anggota dari keluarga Buckwheat Polygonaceae dan merupakan tanaman asli di tanah di Laut Karibia.

Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah. Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi. Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun. Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya. Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31oC dan suhu minumum adalah 23oC dengan kelembapan udara berkisar antara 75-80%

Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan si penjelajah legendaris Cristopher Colombus yang membawa buah ini serta bibitnya keseluruh dunia. Proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir. Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria.

Wine Anggur dan semua yang difermentasi itu yang beralkohol

Wine Anggur telah diproduksi selama ribuan tahun. Bukti wine anggur paling awal di Georgia dari 6000 SM, Iran dari 5000 SM, dan Sisilia dari 4000 SM. Anggur telah lama memainkan peran penting dalam agama. Wine Anggur merah dikaitkan dengan darah oleh orang Mesir kuno dan digunakan oleh kultus Yunani Dionysus dan Romawi di Bacchanalia mereka; Orang Yahudi juga memasukkannya ke dalam Kiddush dan orang kristen dalam perayaan Kekristenan, anggur juga digunakan dalam ritual agama Ekaristi. Wine Anggur adalah minuman beralkohol yang terbuat dari anggur fermentasi, dan lima negara dengan daerah penghasil anggur terbesar adalah di Italia, Spanyol, Prancis, Amerika Serikat, dan Cina.

Anggur yang terfermentasi menjadi minuman wine, memang memiliki kadar alkohol. Bahkan semua makanan dan buah yang difermentasi sebenarnya mengandung dan menghasilkan alkohol. Roti juga difermentasi agar bisa mengembang, tape juga difermentasi walaupun dengan ragi bakteri yang berbeda pula. Setiap hasil fermentasi yang mengandung kadar gula yang manis akan menghasilkan gas maupun alkohol .

Ragi mengkonsumsi gula dalam anggur dan mengubahnya menjadi etanol, karbon dioksida, dan panas. Berbagai varietas anggur dan strain ragi menghasilkan gaya anggur yang berbeda. Variasi ini dihasilkan dari interaksi kompleks antara pengembangan biokimiawi anggur, reaksi yang terlibat dalam fermentasi, terroir, dan proses produksi. Banyak negara memberlakukan sebutan hukum yang dimaksudkan untuk mendefinisikan gaya dan kualitas wine anggur. Ini biasanya membatasi asal geografis dan varietas anggur yang diizinkan, serta aspek lain dari produksi anggur. Wine Anggur yang tidak terbuat dari anggur termasuk anggur beras dan anggur buah seperti prem, ceri, delima, kismis, dan elderberry.


Sumber: Wine.com