Sepeda Brompton dirancang pertama kali pada tahun 1975 di London. Kamu tahu gak sih kalau sepeda Brompton ini harganya cukup selangit lho kalau pengin memilikinya dan mengayuhnya di pagi maupun sore hari. Sepeda ini harganya mencapai Rp 60 jutaan.
Andrew Ritchie yang gak lain pendirinya saat itu merupakan seorang lulusan baru sarjana teknik. Ia terobsesi untuk membuat sebuah sepeda yang bisa disimpan dengan praktis di apartemennya sehingga gak memakan tempat banget buat penyimpannya.
Hingga akhirnya, kamu sudah bisa melihat banyak sepeda hasil pengembangannya di seluruh belahan dunia. Kalau di Indonesia, Brompton terkenal dengan sepeda lipat dengan harga yang fantastis. Kalau dilihat di situs-situs jual beli, harganya saja bisa mencapai Rp 60 jutaan untuk tipe terbarunya, dan Rp 26 jutaan untuk tipe termurahnya.
Meski harganya mahal, peminatnya di berbagai belahan dunia sangatlah banyak. Bahkan mereka mampu menjual lebih dari 40.000 unit setiap tahunnya.
Kira-kira apa ya keuntungannya memiliki sepeda Brompton yang terkenal super mahal itu?
1. Mudah dilipat dalam hitungan detik
Kata para penggunanya, sepeda Brompton dinilai lebih mudah dilipat ketimbang sepeda lipat lainnya. Bahkan kamu gak perlu menguras tenaga berlebih karena melipatnya hanya butuh hitungan detik saja.
Brompton didesain di Inggris, mereka mengadaptasi pola perilaku masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi dan ketepatan waktu ketika menaiki transportasi umum seperti kereta. Atas dasar itulah Brompton mengutamakan kepraktisannya dalam melipat sepeda.
Baca juga: Jadi Calon Idol Kpop, Ini Harga Mahal yang Harus Dibayar
2. Bentuknya benar-benar ringkes bisa disimpan di bawah meja kerja
Bentuknya benar-benar ringkes bisa disimpan di bawah meja kerja, (Instagram/@bromptonbicycle).
Desainnya juga terbilang lebih ringkes bila disandingkan dengan sepeda lipat merek lainnya. Mereka memanfaatkan setiap bagian sepedanya bisa dilipat agar terlipat sekecil mungkin.
Bila dibandingkan dengan merek Dahon, perbandingannya sangat jauh sekali. Dahon Qix memiliki ukuran 30x60x85 cm atau sekitar 5,5 kaki kubik, sementara Brompton memiliki ukuran lebih kecil 28x60x60 cm atau 3,56 kaki kubik.
Dengan dimensi ukuran tersebut kamu gak perlu repot-repot bingung mencari tempat penyimpanannya. Mau dibawa bepergian pakai mobil, kereta, pesawat bisa banget, apalagi sudah ada tas khususnya yang memungkinkan kamu untuk menentengnya kemanapun pergi. Oh iya, ditaruh di bawah meja kerja juga bisa banget kok!
3. Gak gampang dimalingi orang
Namanya sepeda mahal, pasti bakal mengundang niat jahat orang-orang, mengingat sepeda ini mudah disimpan di mana saja, kamu jadi gak perlu khawatir lagi dicuri orang deh.
Gak kayak sepeda biasa yang disimpan di luar ruangan, kamu bisa kok membawa Brompton masuk ke dalam ruangan misalnya pas di rumah dan pas di kantor bisa dibawa masuk aja taruh di kolong meja kerja.
4. Kualitas spare part dijamin awet
Ada harga tentu ada kualitas! Brompton sangat menaruh perhatian penuh terhadap kualitas produk yang mereka ciptakan. Wajar saja jadinya kalau harga sepeda Brompton bisa mencapai Rp 60 jutaan.
Meski berbentuk lebih kecil ketimbang merek lainnya, mereka berani jamin memiliki kualitas frame terbaik. Bila merek lain menggunakan bahan alumunium, Brompton justru menyematkan 30 persen bodinya menggunakan baja. Tapi tenang saja, baja yang digunakan baja ringan kok.
Selain itu kalau biasanya sepeda lipat lainnya bisa menggunakan spare part sepeda umum, Brompton dengan sengaja membuat setiap part mereka sendiri. Ibarat kata, Brompton ini sudah seperti produk Apple di pasar persaingan gadget.
5. Dijual lagi harganya masih tinggi
Kalau kepepet dan butuh uang kamu bisa lho jual sepeda Brompton di toko-toko online. Ketika harga belinya mahal, harga jualnya juga bisa dibilang stabil. Perbandingan harga beli dan jual Brompton gak terlalu jauh, beda sama sepeda lainnya yang kalau dijual harganya bisa turun drastis bisa sampai 50 persen.
Itu tadi lima kelebihan yang dimiliki oleh sepeda Brompton. Meski memiliki segudang kelebihan, kamu harus pikir-pikir ulang untuk membelinya bila penghasilanmu pas-pasan.