Kasus bullying yang dialami oleh ABZ, 14 tahun, telah menghebohkan dunia maya. Percekcokan di antara remaja Pontianak ini telah berkembang menjadi kasus penganiayaan serius.

Bullying telah menjadi fenomena yang memprihatinkan di tengah pergaulan remaja saat ini. Sampai saat ini tak banyak kasus bullying yang mendapat perhatian serius, karena definisi bullying sendiri masih abu-abu bagi banyak orang.

Pada dasarnya bullying atau perundungan adalah bentuk penganiayaan secara psikologis atau fisik yang disebabkan oleh kurangnya rasa empati terhadap orang lain.

Hampir semua orang mungkin pernah mengalami bullying pada satu titik di dalam hidup mereka. Bentuknya bisa berupa pengucilan, intimidasi fisik, atau cyber bullying. Apa pun bentuknya, bullying tetap bisa meninggalkan trauma kepada si korban.

Lalu apa yang harus dilakukan jika kamu atau orang di dekatmu menjadi korban bullying? Menurut Mary L. Gavin, MD dari TeensHealth, ada beberapa cara untuk menghadapi bullying dengan aman. Berikut ini beberapa di antaranya.

Laporkan kepada Orang Dewasa yang Bisa Dipercaya

Cobalah untuk mengkomunikasikan bullying yang menimpamu atau orang di dekatmu kepada orang dewasa yang menurutmu bisa dipercaya. Orang dewasa yang memiliki otoritas seperti orangtua atau guru biasanya memiliki cara yang lebih baik dalam menangani masalah seperti ini tanpa harus membahayakan si korban.

Abaikan Upaya Bullying dengan Sikap Cuek

Jika memungkinkan, abaikan orang yang mencoba melakukan bullying kepadamu dengan berjalan pergi dari tempat dan situasi di mana mereka mencoba melancarkan aksi intimidasi.

Orang-orang yang gemar melakukan bullying ingin kamu menunjukkan reaksi. Bersikap cuek merupakan langkah awal untuk mematahkan intimidasi mereka. Berjalan Tegak dengan Dagu Terangkat

Meskipun terdengar sederhana, bahasa tubuh yang tepat setidaknya bisa membuat orang yang berniat melakukan bullying ragu. Cobalah berjalan dengan punggung tegak dan dagu terangkat untuk menyampaikan ‘pesan’ bahwa kamu bukan orang yang lemah.

Hindari Konfrontasi Fisik

Jangan pernah meladeni intimidasi fisik. Tak perlu memaksakan diri terlibat di dalam perkelahian, karena konflik fisik seperti ini bisa membuat kamu terluka. Contoh dari beberapa kasus bahkan bisa berakhir membahayakan nyawa.

Lebih baik menyalurkan emosi lewat cara-cara yang lebih sehat. Misalnya dengan mendengarkan musik, menulis, atau melakukan aktivitas fisik.

Berlatih Menunjukkan Sikap Percaya Diri

Latih diri untuk bersikap percaya diri di depan umum. Latih diri untuk merespon segala tindakan pelaku bullying lewat perilakumu. Tunjukkan sikap percaya diri di depan mereka, meskipun pada awalnya kamu harus berpura-pura untuk melakukannya.

Ceritakan Pengalaman Bulllying yang Kamu Rasakan

Jangan memendam perasaan sendiri. Menceritakan pengalaman bullying yang kamu rasakan kepada teman, guru yang bisa dipercaya, atau konselor bisa membantumu untuk merasa lebih baik. Menceritakan apa yang kamu rasakan bisa menjadi sarana yang baik untuk menyalurkan frustrasi dan rasa takut.

Carilah Teman yang Bisa Dipercaya

Jika kamu menjadi korban bullying dalam bentuk gosip, fitnah, atau pengucilan, mintalah kepada teman-teman yang bisa dipercaya agar mereka bisa membantumu merasa aman. Hindari situasi di mana kamu sendirian, terutama saat para pelaku bullying sedang getol-getolnya mengganggumu.

Demikian beberapa cara aman untuk menghadapi bullying yang bisa dicoba. Intinya hindarkan diri dari situasi yang bisa membahayakan dirimu dan latihlah diri untuk menunjukkan keberanian di depan para pelaku bullying. Jangan sampai kasus penganiayaan terhadap ABZ terjadi kepada remaja-remaja lain.