Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau fisik atau isyarat yang bersifat seksual, atau perilaku lain apapun yang bersifat seksual, yang membuat seseorang merasa tersinggung, dipermalukan dan/atau terintimidasi dimana reaksi seperti itu adalah masuk akal dalam situasi dan kondisi yang ada, dan tindakan tersebut mengganggu kerja, dijadikan persyaratan kerja atau menciptakan lingkungan kerja yang mengintimidasi, bermusuhan atau tidak sopan.
Dengan kata lain pelecehan seksual adalah
- Penyalahgunaan perilaku seksual,
- Permintaan untuk melakukan perbuatan seksual (undangan untuk melakukan perbuatan seksual, permintaan untuk berkencan).
- Pernyataan lisan atau fisik melakukan atau gerakan menggambarkan perbuatan seksual, (pesan yang menampilkan konten seksual eksplisit dalam bentuk cetak atau bentuk elektronik (SMS, Email, Layar, Poster, CD, dll)
- Tindakan kearah seksual yang tidak diinginkan
Lantas, apa saja cara yangharus kamu lakukan jika boss di tempat kerjamu melecehkan kamu?
1. Pastikan keselamatan diri
Jika Anda adalah korban, secepatnya pergi ke tempat yang aman. Jika Anda merasa tidak aman, pertimbangkan untuk menghubungi seseorang yang Anda percaya untuk memberi bantuan. Begitu pula jika Anda menyaksikan korban kekerasan seksual. Bawa ia menjauh ke tempat yang aman, jangan tinggalkan ia sendirian, dan tawarkan untuk menghubungi seseorang yang bisa ia percaya.
Setelah mengalami kekerasan seksual, Anda mungkin merasa takut, malu, bersalah, atau syok. Semua ini normal. Mungkin akan terasa menakutkan untuk mencoba terbuka dengan orang lain mengenai tindakan kekerasan tersebut, tapi penting untuk segera mendapatkan bantuan.
2. Hubungi polisi
Segera hubungi polisi (110) jika:
- Anda atau korban terluka serius
- Anda merasa atau melihat masih ada tanda-tanda bahaya dari pelaku. Melaporkan kejahatan tersebut akan membantu Anda mendapatkan kembali rasa kekuatan dan kendali diri
- Korban tidak sadarkan diri
Hotline gawat darurat lain yang bisa Anda hubungi:
- Layanan Gawat Darurat: 119
- Ambulans: 118
3. Jangan mandi maupun membersihkan tubuh
Sekeras apapun keinginan Anda untuk membersihkan tubuh Anda, penting untuk tidak menyisir, menyikat tubuh, membilas, mencuci vagina atau douche, menyikat gigi, atau mandi dalam 24 jam ke depan setelah mengalami tindakan kejahatan.
Jangan ganti baju dan makan-minum, jika memungkinkan. Atau simpan baju, celana, dan pakaian dalam yang Anda gunakan saat Anda mengalami kekerasan seksual dalam bungkus kertas atau koran terpisah untuk masing-masing pakaian, jangan kantong plastik.
Semua ini penting dilakukan untuk menjaga residu cairan tubuh atau jejak DNA pelaku yang mungkin menempel, guna memudahkan polisi untuk memproses kasus Anda.
Jangan pula membersihkan atau menyentuh apapun di tempat kejadian (jika tindakan kekerasan terjadi di tempat-tempat yang Anda familiar, seperti kamar tidur, rumah).
4. Jika memungkinkan, segera datangi UGD rumah sakit terdekat
Bahkan jika Anda tidak mengalami cedera fisik lain yang mengkhawatirkan, atau Anda tidak merasa yakin untuk melaporkan kasus ini ke polisi, Anda masih harus menjalani pemeriksaan medis dan mendiskusikan dengan tim dokter mengenai risiko kesehatan dari paparan penyakit kelamin dan kemungkinan kehamilan dari tindakan kekerasan seksual.
Anda dapat diberikan obat untuk mencegah penularan HIV dan penyakit kelamin menular lainnya, serta mendapatkan kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan. Menjalani pemeriksaan medis juga merupakan cara bagi Anda untuk menyimpan bukti fisik dari tindakan tersebut.
Jika Anda merasa telah dibius atau dipaksa untuk menenggak alkohol dan obat-obatan terlarang, bicarakan dengan petugas rumah sakit untuk menjalankan tes urin, obat, dan racun.
Dokter dan tenaga pelayanan kesehatan profesional akan menangangi segala kebutuhan medis secara rahasia, dan mereka tidak akan menghubungi polisi tanpa seizin Anda. Namun, dokter akan tetap mencatat setiap hasil tes dan memasukkannya dalam catatan medis Anda.
5. Catat segala detail
Untuk kepentingan polisi memproses kasus Anda — atau bahkan untuk sekadar berjaga-jaga, jika Anda tidak yakin untuk melaporkannya — catat segala detail yang Anda ingat tentang situasi menjelang dan selama tindakan kekerasan tersebut, termasuk ciri fisik pelaku.
6. Bicarakan dengan orang lain
Hubungi keluarga, kerabat, atau teman dekat yang bisa Anda percaya untuk mendukung dan menemani Anda selama menjalani keseluruhan proses penanganan tindakan kekerasan seksual.
Anda juga bisa berbicara dengan seorang konselor yang terlatih untuk menangani korban kejahatan seksual. Konseling dapat membantu Anda belajar bagaimana mengatasi dampak emosional dan fisik setelah mengalami trauma. Anda dapat menemukan konselor dengan menghubungi pihak rumah sakit, lembaga bantuan hukum lokal, lembaga bantuan korban, atau pusat krisis terdekat.
Hotline lainnya yang bisa Anda hubungi:
- Komnas Perlindungan Anak: Hotline 021-87791818 atau 021-8416157
- Komnas Perempuan: 021-3925 230
- Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Bunuh Diri: 500-454
- Komnas HAM: 021-3925 230
Jika Anda telah mengalami kekerasan seksual — dalam bentuk apapun — ini bisa menjadi suatu pengalaman yang traumatik. Setiap orang bereaksi berbeda, dan perasaan Anda cenderung dapat berubah dari waktu ke waktu. Anda sangat mungkin untuk merasakan emosi yang campur aduk, seperti rasa takut, bersalah, dan marah. Namun, penting untuk dipahami bahwa menjadi korban kekerasan seksual bukan kesalahan Anda.
Anda dapat mencari bantuan secepatnya segera setelah tindakan kekerasan seksual terjadi atau berhari-hari berikutnya, bulanan atau tahunan kemudian, namun semakin cepat akan semakin baik.