Home Budaya JEPANG Apa sih bedanya bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesia ?

Apa sih bedanya bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesia ?

1090
0

Bahasa Jepang adalah bahasa yang tidak begitu rumit dipelajari dibandingkan dengan bahasa Mandarin, selain dengan bahasa Mandarin, adakah Perbedaanya dengan Bahasa Indonesia yang kita pelajari dari sejak TK? Pola kalimat-kalimat bahasa jepang dibandingkan bahasa Indonesia itu seperti apa sih ? seperti Pola SOP dan SPOK?

Pola kalimat SOP itu bentuknya seperti apa? Mungkin bagi yang baru belajar bahasa Jepang akan merasa ini adalah hal baru, karena jika belajar bahasa Inggris pun susunan kalimatnya tetap SPOK sama seperti bahasa Indonesia. Oke, langsung saja kita menuju ke contoh kalimat SOP dalam bahasa Jepang.

Contoh: Watashi wa guguru o tsukuru = Saya membuat google.

Mari kita bagi-bagi lagi:
Subjek: Saya (watashi)
Predikat: Membuat (tsukuru)
Objek: guguru (google)

Perbedaannya sudah jelas kelihatan kan? Dari letak predikatnya. Kalau dalam bahasa Jepang, predikatnya selalu berada di belakang, bisa perhatikan contoh kalimat di atas. Jika kita menerjemahkan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia menurut pola SOP, maka kalimatnya menjadi seperti ini:

Saya google membuat.

Sehingga kita harus memindahkan predikat yang berada di belakang ketika menerjemahkan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, menjadi:

Saya membuat blog.

Susunan Kalimat Bahasa Indonesia ke Bahasa Jepang

Pada sesi di atas, kita sudah mempelajari dasar susunan kalimat bahasa Jepang dengan letak predikat yang berada di belakang dan menyusunnya kembali jika kita melakukan proses penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia. Lalu bagaimana jika kita hendak mengubah kalimat bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang? Perhatikan contoh berikut:

Saya(S) membaca(P) buku(O)

Pola kalimat diatas adalah standar SPO, apabila hendak menerjemahkannya ke dalam bahasa Jepang, tinggal ubah saja susunan kalimatnya menjadi SOP.

Saya(S) + buku(O) + membaca(P)
Watashi wa hon o yomimasu

Jadi perbedaanya hanyalah posisi penempatan predikat, jika di bahasa Jepang predikatnya berada di akhir (setelah objek). Keterampilan mengubah posisi susunan subjek, predikat, objek, dan keterangan seperti ini sangat diperlukan sekali ketika hendak menerjemahkan kalimat bahasa Jepang ke Indonesia menjadi kalimat yang logis dan dapat dimengerti.

Tadi posisi predikat dalam suatu kalimat, sekarang bagaimana dengan frasa gabungan kata benda? Di dalam bahasa Jepang sama seperti bahasa Inggris untuk frasa kata benda. Contoh:

Kertas putih
White paper
Shiroi no kami

Jika predikatnya dalah kata sifat, maka diletakan di depan juga. Saya rasa, untuk frasa kata benda tidak begitu sulit, namun kamu harus berhati-hati untuk menggabungkan 2 kata benda, karena beda lagi ketentuannya, harus menggunakan partikel no.