Jumlah mahasiswa asing yang memasuki perguruan tinggi di Amerika Serikat mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Institute Pendidikan Internasional atau IIE, sebuah organisasi nirlaba di Amerika Serikat, menilai penurunan terjadi karena dampak upaya Presiden Donald Trump, dalam memperketat pembatasan orang asing yang ingin belajar di Negeri Abang Sam itu.

Dikutip dari Reuters, Selasa, 13 November 2018, survei tahunan yang dikeluarkan oleh IIE memperlihatkan pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2017-2018 merosot 6,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pada tahun ajaran 2016-2017 penurunan jumlah mahasiswa asing sebanyak 3,3 persen.

Analis imigrasi dan analisis pendidikan tinggi berpendapat penurunan dipicu oleh sejumlah faktor, diantaranya perubahan kebijakan visa dan imigrasi oleh pemerintahan Trump. Perubahan ini telah membuat beberapa mahasiswa asing yang ingin berkuliah ke Amerika Serikat, ciut nyali.

Presiden IIE, Allan Goodman, mengatakan nilai mata uang dolar Amerika yang menguat, telah membuat biaya kuliah di Amerika Serikat juga relatif lebih mahal. Kondisi ini diperparah dengan kondisi dimana banyak universitas di Kanada dan Eropa juga berebut mendapatkan mahasiswa asing.

Sejumlah kasus penembakan massal di Amerika Serikat, juga telah menghalangi beberapa mahasiswa asing untuk mendaftar kuliah di Amerika Serikat.

“Kami mendengar bahwa mereka (mahasiswa asing) punya pilihan. Ada persaingan dari negara lain. Semuanya berperan penting, mulai dari keamanan, biaya, hingga persepsi kebijakan visa,” kata Goodman.

Beberapa pakar kebijakan imigrasi dan pelaksana perguruan tinggi mengaitkan penurunan tersebut dengan pemerintahan Trump yang mendorong untuk membatasi masuknya orang asing dan iklim politik negara itu yang memusuhi imigran serta orang-orang asing. Mantan pejabat Gedung Putih yang bekerja pada masalah imigrasi selama pemerintahan Presiden Barack Obama, Doug Rand, mengatakan iklim politik tersebut bukan lingkungan yang ramah bagi para mahasiswa asing.

“Ini adalah tindakan ketidaktahuan yang disengaja untuk menunjukkan bahwa kebijakan imigrasi kami tidak memiliki dampak langsung pada pendaftaran mahasiswa asing,” kata Rand.

Pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Caroline Casagrande, mengatakan penurunan pendaftaran mahasiswa asing mulai terjadi sejak tahun ajaran 2015-2016 atau semenjak dimulainya pemerintahan Trump. Tahun sebelumnya pendaftaran baru mahasiswa asing masih meningkat 2,4 persen.

“Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat berkomitmen untuk memfasilitasi perjalanan yang sah ke Amerika Serikat bagi individu yang ingin belajar di lembaga akademik,” kata Casagrand.

Total mahasiswa asing di Amerika Serikat pada 2017-2018 hanya bertambah 1,5 persen atau sekitar 1,1 juta orang. Jumlah itu adalah peningkatan terendah sejak 2005. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah mahasiswa asing di Amerika Serikat terbesar berasal dari Cina, disusul dengan India dan Korea Selatan yang mencapai 56,1 persen dari total mahasiswa asing.

source: reuters,tempo