Jadi teringat banget saat barusan kehilangan salah satu motor utama yang dipakai untuk wara-wiri, terjadi saat momentum saya masih kontrak, dan motor di parkir di depan kontrakan, ini terjadi kira-kira 6 atau 7 tahun lalu, dengan perkiraan kehilangan motor sekitaran dini hari.
Satu hal yang saya ingat betul, motor kesayangan saya ini (beli dari adik ipar) semuanya serba hitam, biar kelihatan keren aja, salah satu merk ternama dari Jepang.
Sehubungan dengan kondisi masih mengontrak, dan ini adalah motor satu-satunya, artinya saya harus segera mencari motor baru agar bisa beraktifitas seperti sedia kala, tidak jalan kesana kemari kalau mencari makan atau berbelanja, dan saya rasa memakai mobil lebih ribet, apalagi kontrakan saya masuk ke perkampungan, sebenarnya bisa saja memaksimalkan memakai kendaraan roda empat ke mana-mana tapi kondisi lingkungan memaksa saya lebih nyaman menggunakan kendaraan roda dua.
Di bantu teman, kami berdua pun mencari kesana kemari motor second, menyesuaikan budget, kalau saya mencari motor baru dengan standar mengendara saya artinya saya harus menyiapkan dana belasan hingga 20-an juta, kalau mendapatkan motor second dengan spesifikasi motor cowok, paling tidak saya bisa mendapatkan segera tidak lebih dari 10 atau 15 juta.
Baik itu hunting secara online maupun manual, saya ingat banget waktu itu sudah 7 tempat yang kami datangi, hasil dari browsing maupun langsung datang ke dealer motor second, tujuh motor Yamaha Byson yang kami coba, dan akhirnya saya menemukan salah satu yang benar-benar cocok bagi saya, dan secara spesifikasi serta performa cocok juga bagi kawan yang menemani saya (notabene dia adalah mekanik motor, jadi dia setiap melihat motor second yang ingin saya beli, jobdesk nya mencoba, test road jika diijinkan oleh sang pemilik, serta memprediksi bagaimana mesin, aksesoris, onderdil, dan segala hal yang berurusan dengan mekanik dalam kondisi baik-baik saja, alias normal, dan harganya benar-benar match).
Dari 7 pemilik dan 7 produk second yang kami lihat ada satu owner yang memang berkesan bagi kami. Tentu kondisinya saat itu sesuai dengan pertanyaan yang diluncurkan di atas.
Waktu itu kami janjian dengan sang pemilik motor yang kami ketahui dia menjual secara online. Agak masuk kampung, kemudian setelah bertanya kesana kemari akhirnya kami menemukan rumahnya.
Sebelumnya saya mohon maaf tidak bermaksud menjelek-jelekkan pihak tertentu, hanya saja namanya manusia kan heterogen, mempunyai gaya dan sifat masing-masing, jadi intinya kita harus saling menghormati dan memaklumi.
Begitu sampai di ruang tamu langsung kelihatan barang yang sebelumnya dia upload ke media jual beli di internet.
Poin pertama, wajar lah sebagai penjual kalau dia mengunggulkan kondisi produknya, seperti performa dan body, ini dan itu, tapi saya dan kawan saya hanya beradu pandang selagi sang pemilik awal menceritakan kesana-kemari tentang motornya (dia mengaku kalau itu motor dari adiknya), tapi saya dan kawan merasa ada kurang match.
Poin kedua, ada beberapa perangkat yang sepertinya tidak dalam kondisi baik-baik saja seperti tutup lampu, saat kami mengobrol di ruang tamu tutup lampu nya juga lepas (lepas sendiri) begitu kawan saya mengambilnya untuk ditempelkan kembali ke tempat yang seharusnya, intonasi sang pemilik meninggi, agak setengah membentak, agar tutup lampu itu dibiarin dan dia akan mengurusi nanti. What the?
Poin ke-3, masalah onderdil juga rangka mesin, kalau kita mikir secara logika, mesin pernah dibuka berarti ada bekas gesekan pada baut kan? Paling tidak mur dan baut di rangka mesin kalau mulus, secara visual merupakan pertanda mesinnya tidak pernah dibuka, tapi kelihatannya antara yang dikomunikasikan dan kenyataan agak berbeda.
Dan beberapa hal lain yang mungkin kurang pantas kalau dikomunikasikan, hanya saja cukup terwakili pada tiga poin diatas.
Pada kesempatan melihat barang yang ke-7 kalinya, saya mendapat merk terkait dengan warna merah sesuai kesukaan saya, terlebih lagi poin plusnya, baik onderdil maupun perangkat teknis lainnya dalam kondisi sudah diganti yang baru, mesin tidak terjamah sama sekali oleh bengkel, dan suara mesinnya benar-benar halus, syukurlah saya pun senang apalagi harganya juga match, sumber gambar[3]
Ambil wacana saja, kalau suatu hari kita mempunyai fungsi sebagai penjual produk yang notabene kita miliki sebelumnya (saya pernah menjual mobil Chevrolet saya dan mengatakan pada konsumen apa adanya) sebaiknya kita melakukan komunikasi dengan baik karena konsumen itu adalah raja, seperti apa yang diyakini dalam sains perdagangan pada umumnya.
Komunikasikan situasi terkini produk kita pada sang konsumen, tidak melebihkan dan tidak mengurangi. Takutnya jika kita berbicara secara berlebihan, tidak sesuai fakta, cepat atau lambat sang konsumen pasti akan tahu dan muncul kekecewaan. Dan hal ini yang tidak kita inginkan. Lebih baik kita bicarakan seadanya, kalau dia tidak keberatan lalu mau membeli, berarti memang rezeki kita,kalaupun terjadi sebaliknya berarti Tuhan menyiapkan konsumen yang lain pada waktu yang lain pula.
Seperti saat saya menjual salah satu mobil Eropa saya, tidak serta merta langsung mendapat konsumen, ada yang tanya-tanya doang, ada yang lihat langsung tapi belum cocok,ada yang sudah mencoba test drive tapi membutuhkan waktu untuk menimbang nimbang lagi keputusannya, tapi akhirnya kejual juga. Lucu aja banyak orang luar kota yang datang, tapi ternyata akhirnya yang menjadi membeli ternyata orang kampung sebelah. Sebelumnya tidak kenal jadi kenal dan berteman baik hingga sekarang.
Apalagi waktu itu mobil Chevrolet saya ada masalah di air conditioner, tapi mempunyai performa bagus sekali di mesin, karena saya tidak pernah telat mengganti oli dan sederet perawatan lain yang menurut saya urgent dan krusial.
Kalau mempunyai posisi sebagai Hunter alias konsumen barang second, mencari kendaraan bermotor roda dua ataupun roda empat jika posisinya sudah pernah dipakai sama orang, maka jangan lupa untuk membawa mekanik yang memahami betul bagaimana performa mesin kendaraan bermotor.
Kita tidak ber negatif thinking bahwa orang banyak yang suka bohong atau terlalu over dalam memberi kesan pada barangnya, tapi cuman sekedar jaga-jaga saja siapa tahu ada kondisi mesin atau performa teknis tertentu dari kendaraannya yang dia luput.
Poin berikut yang tidak kalah penting, pastikan segala surat-surat yang diperlukan ada dan eksis serta asli (entah itu BPKB atau STNK serta KTP dia), karena namanya pribadi orang berbeda, pasca membeli ada yang ingin langsung mengganti nama pemilik kendaraan bermotor tapi ada juga yang masih nyaman-nyaman saja atas nama orang tertentu alias pemilik awal.
Pajaknya pastikan sudah terbayar kalau pun belum bisa dikurangkan ke harga produk yang kita deal.
Dan banyak hal lain yang mungkin terpikirkan oleh anda, dan belum terpikirkan oleh saya jadi belum disinggung.
Semoga bermanfaat wacananya meskipun renyah banget dan cuma secuil, selamat beraktifitas, saya harap kita semua dalam penjagaan Tuhan selalu dan diberikan kelancaran segala urusan di dunia maupun afterlife.