Lagu Bengawan Solo karya maestro keroncong Gesang mendadak viral setelah diperdengarkan di acara jamuan makan malam kenegaraan Presiden Joko Widodo atau atau Jokowi dan Ibu negara Iriana Joko Widodo di Istana Kepresidenan Korea Selatan atau Blue House di Seoul, Korea Selatan pada Senin, 10 September 2018.
Lagu Bengawan Solo dilantunkan seorang wanita Korea pada sajian pembuka jamuan makan malam kenegaraan yang diadakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-sook untuk menghormati Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Dalam hitungan hari, lagu Bengawan Solo dalam video klip versi cover sudah ditonton lebih dari 230 ribu orang. Berbagai komentar pun bermunculan saat lagu ini viral di media sosial.
“Wow, ini sangat indah. Terima kasih sudah menyanyikan lagu ini, saya sangat terkesan,” komentar beberapa masyarakat Korea, seperti dalam pernyataan pers KBRI di Seoul, Jumat, 14 September 2018.
“Wow, I was shocked when I saw this, but I definitely give out my respect, thanks for singing this song and introducing Indonesian culture to the world especially South Korean people,” tulis Carrisa Etna Putri dalam kolom komentar.
Dalam versi cover, lagu Bengawan Solo dinyanyikan oleh Profesor Lee Jungpyo, Profesor Musik di Seoul Institute of Art (SIA) dengan iringan alat musik tradisional Korea gayageum (sejenis kecapi). Lee memainkan alat musik itu.
Lee yang mengajarkan world music di SIA sebenarnya tidak asing dengan musik tradisional Indonesia karena dirinya pernah berkolaborasi dengan Djaduk Ferianto dalam ‘Oneness World Music Festival 2017’ di SIA. Dia juga kerap membuat komposisi ataupun menyanyi untuk berbagai kelompok musik seperti K-Pop, K-Drama dan Film Korea.
Adapun penterjemah lagu Bengawan Solo bernama Chang Ok-kyung, warga Korea Selatan yang telah bekerja di KBRI Seoul sebagai Sekretaris Duta Besar sejak tahun 1974. Ia mengadaptasi lagu Bengawan Solo dalam bahasa Korea dengan sangat puitis.
Wanita yang kini berusia 65 tahun ini telah mendedikasikan lebih dari separuh hidupnya untuk Indonesia. Ibu Chang, begitu beliau kerap dipanggil, juga hadir sebagai salah satu undangan khusus dalam acara jamuan makan malam kenegaraan.
“Saya amat sangat merasa terhormat dapat diundang ke Istana pada acara ini, apalagi dapat secara langsung mendengarkan lagu Bengawan Solo dinyanyikan dengan iringan gayageum, perpaduan budaya yang sangat indah,” ujar Ibu Chang.
Duta Besar Umar Hadi yang menggagas ide lagu Bengawan Solo diperdengarkan dalam acara kenegaraan ini menyatakan, dirinya ingin memberikan suguhan yang khas Indonesia dengan nuansa Korea. Lagu Bengawan Solo sangat tepat untuk diluncurkan pada kunjungan balasan Presiden Jokowi ke Korea Selatan.
“Dengan meningkatnya hubungan diplomatik Indonesia – Korea Selatan dari Strategic Partnership ke Special Strategic Partnership pada kunjungan Presiden Moon Jae-in ke Indonesia November 2017 lalu, saya berharap lagu ini dapat menjadi simbol hubungan kedua negara yang semakin meningkat,” ujar Umar.
Video klip lagu Bengawan Solo dibuat melalui kerja sama dengan perusahaan Korea yang sudah berinvestasi besar di Indonesia yaitu CJ E&M. Video klip diunggah di akun Stone Music Entertainment, anak perusahaan CJ. Video dibuat dengan menampilkan berbagai keindahan alam, masyarakat dan budaya Indonesia. Tak urung, hal inipun mendapat respons positif dari warganet
source: tempo