WhatsApp adalah salah satu layanan dan aplikasi sosial media terbesar di dunia, WhatsApp kini semakin dilirik peretas yang ingin meretas akun penggunanya. Sistem keamanannya yang berlapis tampaknya tidak menciutkan nyali oknum-oknum tak bertanggung jawab tersebut.
Ini merupakan ancaman yang cukup serius mengingat akun WhatsApp kita terhubung dengan aplikasi lain, seperti e-commerce dan e-wallet. Jadi ketika peretas berhasil mengambil alih WhatsApp kita, pintu menuju akun lain pun akan terbuka lebar.
Salah satu contoh peretasan WhatsApp terbesar adalah kasus yang menimpa Jeff Bezos, CEO Amazon. Peretas berhasil “masuk” ke smartphone miliknya dan mengakses semua data pribadi miliarder tersebut melalui WhatsApp.
Agar terhindar dari ancaman ini, kita harus mengetahui tanda-tanda akun WhatsApp yang sedang diretas. Apa sajakah itu? Simak berikut ini!
1. Sering keluar dari akun dengan sendirinya
Salah satu sistem keamanan yang dibuat oleh WhatsApp adalah kita hanya bisa memakainya pada satu smartphone saja. Jadi ketika kita membuka akun WhatsApp di perangkat baru, akun yang ada di perangkat lama akan keluar secara otomatis.
Biasanya jika ini terjadi, WhatsApp akan memberikan notifikasi yang mengatakan bahwa nomormu tidak lagi terdaftar di perangkat yang kamu gunakan. Ada dua opsi yang akan muncul, OK atau verifikasi. Kamu harus memilih verifikasi agar akun tidak diakses orang lain.
2. Statusmu “Online” padahal tidak sedang mengakses WhatsApp
Cara berikutnya untuk mengetahui peretasan pada WhatsApp adalah dengan melihat statusmu dari akun lain. Coba matikan smartphone sementara kemudian pinjamlah smartphone teman untuk melihat profilmu.
Pastikan pula kamu tidak sedang mengakses WhatsApp Web. Jika statusmu “Online”, maka itu berarti ada orang lain yang sedang mengaksesnya.
3. Kamu baru saja mendapatkan pesan mencurigakan
Salah satu teknik paling umum yang digunakan peretas adalah phishing. Mereka melakukannya dengan cara mengirimkan pesan spam dengan tautan yang mencurigakan.
Jika kamu mengklik tautan tersebut dan melakukan perintah yang ada di situs, maka besar kemungkinan bagimu untuk diretas. Sekarang coba ingat, apakah baru-baru ini kamu mendapatkan pesan seperti itu?
4. Pesan yang baru masuk terbaca padahal kamu belum membukanya
Tanda berikutnya dari akun WhatsApp yang diretas adalah pesan-pesan baru terbaca dengan sendiri padahal kita belum membukanya sama sekali. Untuk memastikannya, kamu bisa tanya ke orang-orang yang berkirim pesan denganmu. Jika tanda centang telah berwarna biru padahal kamu belum membacanya, maka kamu patut curiga.
5. Tiba-tiba mendapatkan OTP dari WhatsApp
Kode OTP adalah bentuk sistem keamanan WhatsApp untuk mencegah pembajakan akun. Biasanya kode ini diminta ketika kita ingin log in dengan perangkat baru. Jika tiba-tiba kamu mendapatkan kiriman OTP, itu artinya ada orang lain yang berusaha masuk ke akunmu.
Enam digit angka ini bersifat rahasia. Jangan pernah membocorkannya kepada siapa pun agar akunmu tidak diambil alih. Segera saja hapus pesan tersebut agar tidak ada orang yang bisa mengaksesnya.
6. Akunmu mengirimkan pesan tanpa sepengetahuanmu
Jika ada teman yang mengaku mendapatkan pesan aneh dari akunmu, bisa dipastikan bahwa WhatsApp-mu sedang diretas dan digunakan orang lain. Pada umumnya pesan tersebut memiliki link dengan huruf acak. Tujuannya adalah untuk meretas atau mencuri data-data pengguna lainnya.
7. Amankan akun dengan WhatsApp Web
Cara paling konkret untuk mengidentifikasi aktivitas orang lain di akun WhatsApp adalah dengan cek WhatsApp Web. Caranya masuklah ke Settings > WhatsApp Web/Desktop. Di sana akan terlihat kapan aktivitas web terakhir kita beserta perangkatnya.
Jika ada aktivitas dan perangkat yang bukan milikmu, kamu bisa klik “Log out from all devices”. Dengan begitu, orang lain yang mengaksesnya harus scan kode QR lagi untuk bisa membuka akunmu.
8. Cara mencegah peretasan WhatsApp
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah peretasan di WhatsApp. Yang pertama adalah dengan mengaktifkan verifikasi dua faktor atau two-step verification. Setiap kali kamu ingin log in WhatsApp dengan perangkat baru, aplikasi akan memintamu memasukkan kode PIN.
Untuk mengaktifkannya, masuklah ke Settings > Account > Two-Step Verification > Enable. Setelah itu, masukkan kode PIN yang kamu inginkan beserta dengan alamat email untuk pemulihan.
Cara berikutnya adalah dengan mengaktifkan screen lock sidik jari. Opsi pengaman ini akan memindai sidik jarimu setiap kali membuka WhatsApp. Untuk menggunakannya, masuk ke Privacy > Screen Lock, kemudian aktifkan.
9. Jika akun terlanjur diretas…
Lalu bagaimana jika akun kita terlanjur diretas oleh orang lain? Jika memungkinkan, pasang ulang WhatsApp-mu dan masuklah ke akun tersebut. Pasang Two-Step Verification jika kamu belum menggunakannya. Dengan begitu, hacker tidak akan bisa masuk tanpa mengetahui PIN tersebut.
Namun jika kamu sudah tak bisa mengaksesnya lagi, kirimkan email ke [email protected]. Pada badan email, tulislah “Stolen: Please deactivate my account” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Dicuri: Tolong nonaktifkan akun saya”.
WhatsApp akan memverifikasi laporanmu kemudian menghapus akun tersebut. Setelah 30 hari, kamu bisa mendaftarkan nomor yang sama lagi menjadi akun baru.
Kamu mau akun WhatsApp tidak aman ? Makanya, amankan akunmu dari sekarang dengan memasang PIN dan opsi sekuritas lainnya.