Jumlah kasus virus korona baru yang dikonfirmasi di Afrika telah melampaui angka 1 juta, dengan jumlah kematian sekarang mencapai lebih dari 22.000, kata Organisasi Kesehatan Dunia, Jumat.

Masih kurangnya pengujian di benua itu, yang memiliki populasi 1,3 miliar orang, membuat penyebaran virus yang sebenarnya tidak diketahui, kata para ahli kesehatan.

Lonjakan tersebut mencerminkan lebih dari 530.000 infeksi yang dilaporkan di Afrika Selatan, yang merupakan lebih dari setengah dari total di benua itu. Negara itu menempati urutan kelima di dunia untuk kasus virus yang dikonfirmasi, menurut Universitas Johns Hopkins.

Di antara 54 negara Afrika, negara yang paling terpukul termasuk Mesir sekitar 95.000, Nigeria lebih dari 45.000, Ghana sekitar 40.000, dan Aljazair di lebih dari 34.000, menurut data dari universitas AS.

Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, Kamis, mengatakan jumlah infeksi di Afrika bisa lebih tinggi, mengingat kasus yang tidak dilaporkan yang disebabkan oleh kurangnya pengujian.

Dalam sebuah posting Twitter, Moeti mengatakan badan internasional akan mendukung negara-negara Afrika untuk mendesentralisasikan pengujian, pelacakan, isolasi dan pengobatan.

Beberapa negara Afrika mengabaikan dampak serius dari penyebaran virus.

Presiden Tanzania John Magufuli telah berulang kali mengecilkan ancaman dari virus tersebut. Magufuli menyatakan negara itu “bebas virus korona” dan negara itu menghentikan pengumuman kasus baru sejak terakhir kali mengonfirmasi total kumulatif 509 infeksi pada 8 Mei.


Source : kyodonews