Beberapa ibu yang melahirkan dengan persalinan normal mungkin pernah mendapati kepala sang Bayi tidak bulat sempurna. Jangan khawatir, kondisi ini cukup wajar kok dialami olehnya.
Kamu jangan khawatir kondisi ini akan berkepanjangan dan mengganggu penampilannya saat dewasa nanti. Seiring dengan perkembangannya, kepala bayi akan kembali normal.
Biar kamu tidak khawatir, mari kita ketahui apa penyebab kenapa kepala bayi tidak rata, dan bagaimana mengatasinya!
Penyebab Kepala Peyang Pada Bayi
Menurut penelitian, 1 dari 5 bayi yang lahir mengalami gangguan pada bentuk kepala, sehingga masalah ini masih tergolong umum terjadi.
Ada beberapa penyebab yang dapat memengaruhi bentuk kepala bayi baru lahir, seperti:
- Tulang tengkorak bayi masih sangat lunak, sehingga dapat mengalami perubahan bentuk saat melewati jalan lahir.
- Proses persalinan dibantu dengan forceps atau vakum.
- Kondisi otot leher bayi yang tegang, sehingga bayi sering tertidur dalam satu posisi saja.
- Bayi terlahir prematur.
Terlepas dari penyebab di atas, bentuk kepala bayi juga dapat mengalami perubahan akibat posisi kepala saat tidur cenderung menoleh ke satu sisi saja dalam waktu lama. Hal ini bisa menyebabkan bayi mengalami flat head atau peyang. Ada dua tipe flat head, yaitu:
- Plagiocephaly, ini adalah tipe yang paling umum dan terjadi ketika satu sisi kepala terlihat rata sehingga menyebabkan kepala terlihat asimetris. Jika melihat kepala dari atas telinga, bentuk kepala bisa terlihat tidak sejajar.
- Brachycephaly, bagian belakang kepala rata. Kepala melebar dan wajah bisa tampak lebih lebar.
Cara Mengatasi
Dikutip dari Mayo Clinic, selain kepala bayi akan kembali normal seiring pertumbuhannya, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah kepala bayi peyang, yaitu:
- Variasi posisi tidur bayi, hindari bayi terlalu lama tidur dalam satu posisi. Ganti posisi antara kiri dan kanan secara berkala.
- Variasikan pula posisi tangan saat menggendong bayi, sehingga tekanan pada kepalanya tak selalu pada kepala bagian kiri atau kanan saja.
- Hindari meletakkan bayi di atas kursi duduk, ayunan, atau di suatu tempat dimana kepalanya cenderung berada dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama. Apalagi bila sandaran kepala berbentuk datar.
- Sesekali, ibu juga bisa menidurkan bayi dalam posisi tengkurap untuk beberapa saat. Namun pastikan selalu dalam pengawasan.
Kapan Perlu Tindakan Medis?
Umumnya, kondisi ini tidak berpengaruh pada perkembangan otak maupun bentuk kepala si Bayi. Bentuknya pun akan kembali normal seiring dengan perkembangan usianya nanti. Bahkan jika kepalanya terlanjur tidak rata, biasanya kondisi ini sangat ringan sehingga tidak akan mengganggu penampilannya kelak.
Lagipula, tak lama setelah lahir, dokter sudah pasti akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada bayi baru lahir, dan satu diantaranya adalah memeriksa bagian kepala bayi.
Dokter akan memeriksa bagian kepala bayi yang lembut serta bentuk kepala bayi tak lama setelah lahir. Pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan setiap dua sampai empat bulan sekali di tahun pertama kehidupannya.
Namun jika kamu masih merasa khawatir dengan bentuk kepala si Kecil, berkonsultasilah dengan dokter anak atau dokter spesialis tumbuh kembang. Nantinya dokter akan mendiagnosa kelainan pada kepala bayi dengan melihat bentuknya, sebelum menentukan apakah harus ada tindakan medis atau tidak.
Bila bentuk kepala bayi tak juga rata hingga usia 4 bulan dan menurut dokter membutuhkan penanganan, kemungkinan ia akan diberikan perawatan dengan menggunakan molded helmet atau helm khusus yang akan membantu agar bentuk kepalanya membaik.
Perawatan ini akan efektif bila dilakukan pada saat bayi berusia 4 – 6 bulan, dimana tengkorak bayi masih cukup lunak dan perkembangan otak sangat cepat. Perawatan menggunakan metode ini tidak akan efektif bila usia ia sudah 1 tahun ke atas.