Kamu pernah mendapat resep obat penguat kandungan saat masa hamil ? Jika iya, pasti ada alasan kuat mengapa dokter memberikannya. Tidak semua ibu hamil memerlukan obat penguat kandungan.
Bila kamu tidak memiliki riwayat keguguran, pekerjaan tidak membutuhkan mobilitas tinggi serta kelelahan biasanya dokter tidak akan memberikan resep penguat kandungan, melainkan hanya suplemen saja. Sementara jika riwayat maupun pekerjaan diperkirakan dokter membahayakan janin maka kamu akan diberikan resep penguat kandungan.
Apa saja sih jenis obat penguat kandungan itu dan berapa dosis yang diperlukan?
Yuk baca ulasan berikut yang telah Indonesiar.com rangkum sebagai berikut :
Apa itu Obat Penguat Kandungan?
Isi dari obat penguat kandungan adalah hormon progesteron yang berguna untuk mempertahankan kehamilan. Hormon ini sangat penting membantu pelekatan embrio di dinding rahim selama plasenta belum terbentuk sempurna. Hormon hCG berpengaruh terhadap produksi progesteron dalam tubuh.
Flek di awal kehamilan kemungkinan tidak berbahaya karena merupakan reaksi akibat proses pelekatan dalam rahim. Flek yang wajar biasanya terjadi hanya selama 3-4 hari. Namun bila mengalami flek atau perdarahan terus menerus selama masa kehamilan itu menandakan bahwa terjadi pelemahan dalam kandungan.
Hal ini akan sangat berbahaya apabila tidak ditangani dengan baik, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Pada kondisi ini dokter akan memberi resep penguat kandungan guna menunjang produksi hormon progesteron.
USG transvaginal biasanya diperlukan untuk memastikan kadar hormon progesteron di dalam tubuh mama, kadar progesteron normal yaitu 20 ng/mL.
Jenis Obat Penguat Kandungan
Penguat kandungan yang tersedia di pasaran pun ada banyak jenisnya. Akan tetapi dokter paling umum akan memberikan empat jenis obat penguat, diantaranya Utrageston, Duphaston, Cygest dan Premaston.
1. Premaston dapat mencegah terjadinya lahir prematur
Premaston merupakan salah satu obat penguat kandungan yang berguna mencegah kelahiran prematur dengan cara menguatkan hormon plasenta pada kandungan.
Kandungan premaston yaitu Allyestrenol sebanyak 5 mg.
Penggunaan obat ini harus sesuai dosis agar tetap aman bagi ibu dan janin.
2. Cygest jadi salah satu obat yang direkomendasikan dokter
Cygest merupakan salah satu obat penguat kandungan yang banyak direkomendasikan para dokter.
Cygest mengandung hormon esterogen 400 mg dan dapat diberikan sebanyak 2 kali sehari guna menghindari keguguran.
Obat ini biasanya diberikan bila pernah memiliki riwayat keguguran. Cara pemberian obat ini bisa melalui vagina maupun anus.
Pastikan kamu tidak menderita infeksi vagina, radang saluran kemih, radang usus maupun konstipasi agar tidak berbahaya dan obat dapat bekerja dengan baik.
3. Duphaston
Duphaston memiliki kandungan dydrogesterone 10 mg yang merupakan progesteron sintetis.
Biasanya diberikan oleh dokter untuk mengobati endometriosis, sindrom premenstruasi, infertilitas ataupun disminorhe yang diderita pasien.
Pemberian dosis Duphaston dapat berbeda antar ibu hamil bergantung pada kondisi.
Untuk mencegah keguguran biasanya kadar dosis yang diberikan yaitu sebanyak 40 mg sekaligus dalam satu waktu kemudian diikuti 5 sampai 10 mg tiap 8 jam sekali.
Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan kamu harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan.
4. Utrogestan juga untuk atasi gangguan menstruasi
Utrogestan merupakan obat penguat kandungan yang terdiri dari progesteron termikronisasi. Tersedia dalam dua dosis di pasaran yakni kapsul 200 mg dan 100 mg.
Kelebihan obat ini yaitu dapat diberikan melalui anus maupun secara oral dengan cara diminum layaknya obat pada umumnya.
Utrogestan yang dikonsumsi ibu hamil juga bisa membantu sekresi ASI.
Obat ini selain menguatkan kandungan ternyata diketahui juga dapat diberikan guna mengatasi amenore primer serta sekunder, gangguan menstruasi, dan juga terapi gejala menopause.
Tetapi kamu perlu berkonsultasi ke dokter karena obat ini tidak dapat dikonsumsi sembarangan.
Apa Efek Samping Obat Penguat Kandungan?
Obat penguat kandungan tidak memiliki efek membahayakan selama dikonsumsi sesuai dosis dan anjuran dokter. Efek samping ringan yang biasanya terjadi antara lain:
- Nyeri di bagian perut,
- meningkatkan suhu tubuh,
- konstipasi atau susah buang air besar (BAB),
- mual dan muntah,
- gairah seks menurun,
- payudara terasa kencang dan sakit,
- migrain atau sakit kepala.
Kecil kemungkinan timbulnya efek samping seperti di atas. Namun saat efek samping muncul, kamu tidak perlu khawatir selama menjaga asupan bergizi selama hamil.
Itulah fakta mengenai pemberian obat penguat kandungan. Bagaimanapun kesehatan janin merupakan yang utama dan harus dijaga sebaik-baiknya.