Indonesiar.com, Jakarta. Pak Bambang Brodjonegoro mengumumkan 500 peneliti terbaik Indonesia berdasarkan Science Technology Index (SINTA) tahap I Tahun 2020. Hasil tersebut diumumkan secara virtual melalui aplikasi Zoom dan Youtube, Kamis (28/5/2020). Bambang mengatakan peringkat atau ranking berdasarkan SINTA ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi individu dan institusi pendidikan.
“Pengumuman mengenai 500 peneliti terbaik berdasarkan SINTA, mudah-mudahan ranking tersebut bisa memberikan motivasi bagi para individu yang namanya ada disitu untuk berprestasi, berkarya lebih tinggi lagi, terutama secara internasional,” ujar Bambang, Kamis (28/5/2020). “Untuk para institusinya, kita harapkan institusi-institusi ini bisa lebih memperbanyak staf pengajar dan staf penelitinya untuk menghiasi ranking yang tertinggi dari SINTA itu sendiri,” imbuhnya. Selain itu, Bambang berharap kepada para peneliti dan institusi yang namanya belum tercantum dalam SINTA untuk tidak berkecil hati.
Justru dengan adanya peringkat tersebut, diharapkan mampu menjadi motivasi agar muncul perguruan-perguruan tinggi dengan pondasi riset yang kuat. “Saya harapkan ini akan jadi motivasi untuk kita makin menguatkan pondasi dari universitas riset yang dikembangkan di masing-masing perguruan tinggi,” kata dia. Dia juga berharap SINTA dapat memperbanyak jumlah peneliti dan inovator yang berkualitas.
“Tidak hanya mengerjakan penelitian berdasarkan pesanan atau berdasarkan hibah penelitian yang didapat. Tapi juga selalu mendorong upaya menghasilkan inovasi melalui hilirisasi hasil riset,” katanya. Dalam kesempatan tersebut, Bambang sendiri tak mengumumkan 500 peneliti secara langsung karena keterbatasan waktu. Dirinya hanya mengumumkan 20 nama teratas. Sementara nama lainnya dapat dilihat dan diakses di sinta.ristek.go.id/authors.
Berikut daftar 20 nama teratas dari 500 peneliti terbaik Indonesia berdasarkan SINTA Series I Tahun 2020 :
1. Suharyo Sumowidagdo – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
2. Agus Suharyanto – Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Indah Suci Wedyahening – Universitas Indonesia
4. Riyanarto Sarni – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5. Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri – Poltekkes Kemenkes Jakarta II
6. Mauridhi Hery Purnomo – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
|7. I Gede Wenten – Institut Teknologi Bandung
8. Achmad Nizar Hidayanto – Universitas Indonesia
9. Evy Yunihastuti – Universitas Indonesia
10. Abdul Rohman – Universitas Gadjah Mada
11. Tole Sutikno – Universitas Ahmad Dahlan
12. Achmad Munir – Institut Teknologi Bandung
13. Asep Bayu Dani Nandiyanto – Universitas Pendidikan Indonesia
14. Mohammad Basyuni – Universitas Sumatera Utara
15. Muhammad Helmy Alfaruqi – Universitas Teknologi Sumbawa
16. Rita Sita Sitorus – Universitas Indonesia
17. Nursalam – Universitas Airlangga
18. Aceng Sambas – Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
19. Arridina Susan Silitonga – Politeknik Negeri Medan
20. Sukono – Universitas Padjadjaran