merujuk pada kata angpao. Kata ini lebih mengingatkan kita pada tradisi imlek. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), angpao diartikan sebagai amplop kecil untuk tempat uang sumbangan yang diberikan kepada orang yang memiliki hajat atau acara dalam adat cina.
Namun, pada perkembangannya, salam tempel atau pemberian amplop ini kerap disebut angpao. Tradisi pemberian angpao ini sebenarnya juga dikenal di masyarakat Arab yang disebut Eidiyah. Tradisi ini diberikan oleh orangtua kepada anak-anak sebagai hadiah hari raya Idul Fitri karena mereka telah berpuasa dan berharap bisa menjadi motivasi agar tahun depan bisa berpuasa lebih baik lagi.
Perbedaan angpao lebaran dengan angpao Imlek biasanya terletak pada warna. Jika angpao cina berwarna merah, angpao lebaran biasanya berwarna hijau. Warna hijau sendiri bagi masyarakat muslim melambangkan nuansa islami. Namun, pada perjalanannya, angpao ini berganti warna menjadi amplop biasa saja.
- Berbagi dengan bijak
Sejatinya pemberian angpao lebaran ini tidak diharuskan. Namun, beberapa dari Anda yang sudah terbiasa sejak kecil pastinya sering merasa tidak enak. Lalu, bagaimana cara cerdas berbagi angpao lebaran yang menyenangkan? Beginilah cara dari kami.
- Lakukan dengan ikhlas.
Inilah hal pertama yang harus Anda miliki. Dengan ikhlas, uang yang Anda berikan kepada orang lain itu bisa menjadi sangat bermakna dan tidak mengharapkan imbalan. Jangan pernah berpikir, Anda memberikan untuk mendapatkan imbalan. Kalau sudah memberikan, ya sudah, lupakan.
- Gunakan pecahan kecil.
Cobalah untuk membagi pecahan uang angpao. Uang pecahan kecil bisa diberikan kepada anak balita atau hingga yang duduk di bangku SD. Anda bisa gunakan pecahan Rp 2.000 – Rp 5000. Nominalnya, sebisa mungkin dibatasi. Misalnya, total nominal per amplop maksimal sebesar Rp 10.000.
Sedangkan, untuk yang sudah SMP dan SMA, punya nominal berbeda. Untuk SMP, nilainya bisa maksimal Rp 25 ribu dan untuk SMA nominalnya maksimal Rp 50.000. Selanjutnya, untuk yang menginjak bangku kuliah, bisa dimaksimalkan dengan nilai Rp 100.000. Namun, kembali lagi pada kemampuan Anda. Intinya, jangan dipaksakan.
- Gunakan dari THR
Agar tidak mengganggu arus keuangan, Anda bisa menggunakan sebagian dari angpao lebaran itu dari THR. Tentunya, Anda harus menghitung dulu berapa yang harus dikeluarkan. Buatlah daftar penerima angpao dan tentukan besarannya. Dari situ, Anda bisa tahu, berapa yang harus dikeluarkan untuk memberikan salam tempel ke saudara yang lebih muda.
- Sampaikan Nasehat saat memberi
Saat memberikan, Anda jangan diam saja. Sampaikan juga nasehat yang positif untuk sang penerima. Misalnya, untuk anak SD, Anda bisa memberikan nasehat, “Harus dihemat ya dan ditabung” atau “Jangan dibuat jajan yang manis-manis,ya”, dan lain sebagainya.
Sedangkan, untuk yang lebih tua bisa diberikan nasehat seperti “Uangnya bisa ditabung atau dibeliin alat buat sekolah ya”. Atau, untuk yang kuliah bisa diberikan nasehat seperti, “ Ditabung buat beli kertas, atau biaya fotokopi skripsi. Biar bisa lulus kuliah kamu”.
Tentu saja, Anda bisa menitipkan doa kepada mereka setelah memberikan nasehat seperti “Doain paman atau bibi banyak rezeki dan sehat selalu ya”. Dengan ini, mereka itu tidak hanya berterima kasih lewat mulut saja, tetapi juga memberikan doa kepada Anda.