Karena ini pertanyaannya adalah pertimbangan TERBESAR laki-laki dalam memilih calon istri, maka jawabannya menurut saya bukan materi, agama, atau bahkan pertimbangan mertua yang kaya tapi..
Pertimbangan Visual.
Visual dalam artian enak dipandang. Karena persepsi manusia tentang apa itu “enak dipandang” sangat subjektif maka tiap orang memiliki standar “enak dipandang”nya sendiri-sendiri.
Saya pernah diceritakan oleh seorang kawan tentang pernikahan salah satu senior di tempat ngaji-nya. Kejadiannya beberapa tahun lalu jauh sebelum saya menikah. Teman saya bercerita kalau seniornya menikah dengan cara Taaruf level ekstrim (ini istilah saya saja. Haha), ekstrim dalam artian, benar-benar tidak melihat fotonya.
Boro-boro ngobrol dan diskusi, lihat foto saja tidak. Setahu saya info tentang si calon istri ini hanya usia, lulusan fakultas apa, dan beberapa informasi lainnya seperti di CV. Selebihnya si seniornya ini meng-iyakan tawaran dari guru ngajinya. Bahwa ada muslimah siap nikah, apakah dia tertarik, cuma itu saja. Saking trust-nya dengan sang guru mungkin (tsiqoh kalo istilah anak pengajian. Hehe).
Lalu kata teman saya, beberapa tahun kemudian, si seniornya ini, yang dijodohkan lewat taaruf sempat bercerita kepada teman saya. Ia merasa tidak bahagia dengan istrinya. Memang tetap bersama layaknya keluarga normal, tapi seniornya ini bilang tidak bahagia. Alasannya, katanya karena istrinya tidak cantik.
Gila.. padahal sudah punya 3 anak, tapi bertahun-tahun berumah tangga baru sadar kalau istrinya gak sesuai harapannya? Entah karena tidak enak dengan guru ngajinya atau ada hal lain. Padahal kalau kata teman saya penampilan istrinya lumayanlah, dari keluarga baik-baik, ekonomi cukup, pendidikan juga bagus. Tapi entah, kan ekspektasi dan standar tiap orang beda-beda.
Ada yang bilang istrinya cantik padahal biasa saja, tapi ada yang bilang biasa saja tapi sebenarnya cantik, macam-macam pokoknya persepsi tiap orang dengan apa yang dimaksud “enak dipandang”.
Jadi kesimpulannya, kalau anda mau tahu apa pertimbangan terbesar seorang laki-laki menurut saya adalah visual, yang enak dipandang berdasarkan standarnya.
Biasanya sih laki-laki akan mengukur diri, mau dapet istri cantik tapi kalo penampilan tidak setamvan artis sinetron ya harusnya tahu diri juga. Makanya ada istilah sekufu dalam islam, artinya kurang lebih setara. Kalau diri merasa ganteng ya silakan saja cari yang cantik, bebas, mungkin pede dengan kegantengannya. Tapi kalau tampang standar mengharapkan wanita semacam ini untuk menjadi istri.