Parade Festival Tatung di Singkawang setiap tahun saat perayaan Cap Go Meh selalu berhasil menarik banyak wisatawan. Salah satu pertunjukan yang menjadi magnet cukup kuat dari perayaan ini adalah Festival yang mempertontonkan kekebalan tubuh. Adapun hal unik dalam festival tersebut sebagai berikut :
1. Atraksi yang Ditunggu Selama Perayaan Festival Cap Go Meh Setiap Tahun
Festival Tatung, menjadi salah satu atraksi yang banyak ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Warga dan wisatawan antusias turun ke jalan, menyaksikan pagelaran Tatung yang biasanya digelar di jalan-jalan Singkawang.Tatung sendiri merupakan bagian dari rangkaian perayaan Cap Go Meh setiap tahunnya. Selain Tatung ada juga ritual Buka Mata Replika 12 Naga dan pawai Lampion yang biasa digelar pada malam hari. Perayaan Cap Go Meh memang selalu meriah! Teman Traveler harus datang langsung untuk menyaksikannya!

2. Atraksi Kekebalan Tubuh yang Selalu Menarik Perhatian

Diawali dengan bunyi tambur dan simbal, Festival Tatung siap-siap dilaksanakan. Sekelompok masyarakat Singkawang berpakaian seperti Dewa Tionghua, melengkapi dirinya dengan berbagai atribut senjata tajam yang tampak mengerikan. Tatung berasal dari bahasa Hakka. Artinya adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur.

Para Tatung beraksi dengan melakukan adegan-adegan berbahaya. Mereka menusukan benda tajam ke tubuhnya. Seperti pedang, pisau atau batang besi. Saat ditandu, para Tatung juga berdiri di atas pedang. Atraksi ini tidak melukai Tatung sebab menurut kepercayaan, mereka sudah dilindungi oleh dewa dengan cara dirasuki. Meski mengerikan, Festival Tatung selalu berhasil menarik perhatian. Pertunjukan ini bisa sekaligus menguji adrenalin dan keberanian lho. Teman Traveler yang penasaran, berani lihat?

3. Memiliki Makna Menjauhkan Kota dari Musibah dan Bahaya

Menjadi seorang Tatung, tidak sembarangan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah tidak boleh mengonsumsi daging dalam kurun waktu tertentu. Jika melanggar, Tatung akan terluka.

Prosesi dan atraksi ritual cuci jalan yang dilakukan para Tatung ternyata dilakukan untuk mengusir atau membersihkan segala macam bentuk bala dan roh-roh jahat yang ada di seluruh kota. Jadi, atraksi yang mengerikan tersebut bukan tanpa alasan dan maksud ya, Teman Traveler!

4. Tatung Tionghua dan Tatung Dayak

Dalam perayaan Festival Cap Go Meh, selain Tatung dari Etnis Tionghua, ada juga Tatung dari Etnis Dayak. Keduanya sama-sama melakukan berbagai atraksi yang cukup mengerikan. Perbedaan antara Tatung Tionghua dan Dayak Asli ada pada kostum dan atribut yang digunakan.

Tatung Dayak menggunakan kostum berupa pakaian adat dari kulit kayu dan berbagai hiasan bulu di kepala. Selain itu, musik pengiring Tatung Dayak lebih bernuansa khas nusantara yang sesekali diselingi dengan teriakan.

Festival Tatung dan segala macam atraksinya yang mengerikan, menjadi daya tarik yang tidak pernah hilang dalam setiap penyelenggaraan Festival Cap Go Meh. Banyak hal positif yang kita petik dari Destival Tatung tersebut. Beberapa hal positif itu adalah sikap saling menjaga keberagaman budaya dan persaudaraan dalam bermasyarakat serta melestarikan tradisi adat istiadat dan budaya warisan leluhur.