Sosok Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia yang tinggal di Manchester, Inggris dikenal sebagai pria yang disukai semua orang.
Rey, sapaan akrabnya bahkan sering beribadah dan ramah kepada semua orang.
Reynhard Sinaga bahkan membantu proyek Paskah anak-anak dan berbicara tentang anak-anak yang memiliki waktu yang luar biasa.
Reynhard Sinaga menjadi perbincangan setelah dijatuhi vonis penjara seumur hidup oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Manchester karena terbukti memperkosa 195 pria dalam kurun waktu dua tahun.
“Dia adalah pria yang manis, bahagia, selalu tersenyum dan tertawa, disukai semua orang,” ucap teman dekat Reynhard seperti dilansir Tribunnews.com yang dikutip dari TheGuardian.com.
Pengacara Rey berjuang untuk menemukan sesuatu untuk dikatakan dalam bandingnya, terkhusus untuk menerima faktor-faktor yang memberatkan yang jelas dalam kasus ini.
Penilaian psikiater dan staf penjara juga menyebutkan bahwa Rey sangat berbahaya dan berisiko besar untuk kembali dibebaskan.
Teman dekat lainnya ingat bagaimana seseorang dari gereja membantu Reynhard Sinaga mencoba melamar status pengungsi dengan alasan ia tidak bisa menjadi gay di Indonesia.
Apakah dia pernah mengajukan klaim suaka tidak jelas, tetapi Sinaga berhasil terus memperpanjang masa tinggalnya di Inggris dengan menambah gelar PhD-nya.
Dia berusaha menghindari kembali ke Indonesia dan satu cara untuk menghindari itu adalah tetap menjadi siswa selamanya,” kata teman fotografinya.
Kronologi Kasus
Pengungkapan kasus pemerkosaan oleh Reynhard Sinaga terjadi setelah polisi menerima laporan dari seorang pemain rugby yang menjadi korban pada 2017 lalu.
Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga atau biasa dipanggil Reynhard Sinaga sebelumnya didakwa penjara seumur hidup atas kasus pemerkosaan terhadap puluhan pria di Manchester.
Reynhard Sinaga merupakan mahasiswa asal Indonesia yang menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terhadap puluhan pria di Manchester, Inggris.
Kasus tersebut terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari seorang korban yang menelepon di nomor 999.
Saat itu, korban yang merupakan pemain rugby terbangun setelah sebelumnya diberi minuman beralkohol yang telah dicampuri sesuatu.
Dikutip dari The Sun, pemain rugby tersebut mengaku kehilangan kesadaran setelah Reynhard menuangkan cairan merah dan bening dalam minumannya.
Dia terbangun beberapa jam kemudian dan menemukan Reynhard Sinaga telanjang di atasnya.
Saat tersadar, korban langsung memukul Reynhard hingga menyebabkan Reynhard mengalami pendarahan di kepalanya
Ia lalu melarikan diri sekira pukul 5 pagi dan menelepon kepolisian.
Polisi kemudian datang ke lokasi beberapa menit kemudian untuk melakukan pemeriksaan.
Sesampainya di lokasi, polisi menemukan Reynhard dalam keadaan berdarah dan membawanya ke rumah sakit.
Polisi terus memeriksa apa yang sebenarnya terjadi hingga akhirya menemukan ratusan rekaman video seksual yang dilakukan sang predator dari teleponnya.
Polisi menemukan rekaman video pada dua ponsel milik Reynhard. Tak hanya itu, setelah diperiksa lebih lanjut, ditemukan kumpulan video dan foto yang total datanya mencapai 3,29 terabyte.
Hal ini setara dengan 250 film DVD atau 300 ribu foto yang menggambarkan perlakuan seksualnya.
Pejabat dari unit kejahatan khusus, Kepolisian Manchester Raya, Mabs Hussain, menyebut kasus perkosaan yang dilakukan Reyhard Sinaga ini adalah kasus perkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris.
“Kami percaya Reynhard Sinaga adalah pemerkosa paling produktif di Inggris dan alasan saya mengatakan itu karena pada informasi dan bukti yang kami curigai ada total 190 korban kira-kira yang telah terlibat”, tuturnya seperti dikuti The Sun.
“Dari 190 itu ada sekitar 70 yang masih belum kami identifikasi,” sambungnya.
Diberitakan BBC, menurut pihak kepolisian Manchester, modus yang dilakukan Reynhard Sinaga dengan mengajak korban yang setengah sadar untuk singgah di apartemennya.
Diketahui apartement Reyhand berada dekat dengan sebuah tempat klub malam di kota Manchester, Inggris.
Ketika malam minggu, banyak anak muda yang menghabiskan waktu diklub tersebut untuk minum-minum.
Dalam sebuah kasus, bahkan disebutkan Reynhard Sinaga hanya butuh waktu sekitar 60 detik untuk mendapatkan mangsanya.
Setelah diajak masuk, korban lalu diberi minuman yang telah dicampur obat yang diduga adalah GHB (gamma hydroxybutyrate).
Obat tersebut merupakan obat bius yang menyerang sistem saraf- dan kemudian memasang kamera melalui dua telepon selulernya dan menyerang korban.
Dalam persidangan terungkap, rekaman tindak perkosaan yang dipertontonkan ke para juri, berdurasi mulai dari sekitar satu jam sampai lebih dari enam jam.
source: tribun