Kanker limfoma hodgkin adalah masalah kesehatan yang menyerang kelenjar getah bening di leher dan kepala. Menurut Ketua Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) dan Persatuan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), Tubagus Djumhana Atmakusuma, penyakit ini banyak dialami pria obesitas. Mengapa demikian?

Dari segi jenis kelamin, Djumhana mengatakan bahwa pria memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari wanita. Ini berarti, aktivitasnya pun lebih besar dikerjakan di luar rumah. Sedangkan salah satu penyebab utama kanker limfoma hodgkin adalah paparan virus dan radiasi.

“Wanita banyak di rumah, mereka aman. Kalau pria banyak bekerja di luar sehingga risiko terkena virus dan radiasi sangat tinggi,” ungkapnya dalam acara konferensi pers kanker Limfoma Hodgkin di Jakarta pada Rabu, 13 November 2019.

Kelamin memang tidak bisa diubah. Namun, untuk mengurangi risiko pria mengalami kanker limfoma hodgkin ini, Djumhana pun menyarankan agar mereka mengonsumsi banyak makanan bergizi. Vitamin pendukung juga disarankan untuk diminum oleh para pria.

“Coba perhatikan, Anda perutnya menonjol atau tidak. Bisa dihitung juga dengan aturan BMI. Kalau melebihi, Anda bisa obesitas dan berisiko untuk mengalami limfoma,” tegasnya.

Jika tidak ingin obesitas agar meminimalkan risiko kanker limfoma hodgkin, ia pun menyarankan diet seimbang. Misalnya, tetap mengonsumsi protein, karbohidrat, dan lemak namun porsinya dikurangi. Berolahraga juga sangat diimbaunya.

“30 menit sehari saja cukup. Olahraga apapun yang penting bergerak dan berkeringat,” jelasnya.

“Kalau sistem imunitas tubuh baik, pasti penyakit apapun tidak mudah menyerang. Jadi, disarankan untuk meningkatkan imunitas dengan makanan kaya nutrisi,” katanya.

Obesitas bisa dialami wanita dan pria. Namun, karena aktivitas yang banyak dikerjakan pria, angka obesitas dari jenis kelamin ini juga tinggi. Menurut Djumhana, obesitas bisa menyebabkan diabetes. Padahal, diabetes juga dapat melemahkan sistem imunitas tubuh sehingga berakhir pada risiko kanker limfoma hodgkin yang lebih besar.

source: tempo