Habis manis sepah dibuang, mungkin itulah peribahasa yang cocok diberikan pada Bukalapak di Medan dan Surabaya. Akhirnya, boss di Bukalapak yang sempat kontroversial dulu memutuskan untuk melakukan restrukturisasi organisasi dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di beberapa divisi. Beberapa divisi seperti engineering, marketing, dan costumer service menjadi ‘korban’ dari dugaan pemangkasan Bukalapak tersebut.

Bukalapak merupakan salah satu pusat perbelanjaan daring (online marketplace) di Indonesia (biasa dikenal juga dengan jaringan toko daring ) yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak. Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad ZakyNugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid

Belum diketahui jumlah pasti berapa banyak karyawan yang terkena layoff. Selain berbagai divisi yang mengalami perampingan, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya yang berada di Medan dan Surabaya.

PHK tersebut disebut-sebut karena dampak dari ketatnya persaingan dan dampak negatif strategis bakar uang.

Bukalapak dikabarkan melakukan pemangkasan karyawan dengan alasan efisiensi perusahaan. Head of Corporate Communication BukaLapak Intan Wibisono mengungkap perusahaannya sedang menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa.

“Bukalapak sudah tumbuh sebesar dan secepat ini dalam kurun waktu singkat. Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa, atau bisa kami sebut sebagai a grown up company,” ujarnya.

Terkait jumlah yang terkena PHK, Intan menegaskan pihaknya tengah menata diri secara terbatas dan selektif.

“Yang jelas kami menata diri secara terbatas dan selektif supaya kami bisa fokus untuk bisa implementasi strategi bisnis jangka panjang,” ujarnya.


Sumber: detik.com