Militer Cina terus meningkatkan kemampuan teknologi persenjataan dimiliki termasuk dengan memasang senjata penembak electromagnetic railgun.
Sebuah terobosan berhasil dibuat tim ilmuwan Angkatan Laut yang dipimpin peneliti Ma Weiming untuk menghasilkan senjata berbasis teknologi elektromagnetik ini.
“Tim berhasil membuat inovasi menggunakan teknologi elektromagnetik yang memiliki hak kekayaan intelektual independen,” begitu dilansir media Cina CCTV dan dikutip oleh Global Timespada Kamis, 3 Januari 2019.
Ilmuwan Ma Weiming merupakan seorang akademisi di Naval University of Engineering di Wuhan, Provinsi Hubei, di Cina tengah.
Inovasi yang dihasilkannya ini terlihat dari sebuah foto yang menunjukkan sebuah kapal perang Cina memiliki electromagnetic railgun di salah satu sisinya. Kapal yang sama ini telah muncul sebelumnya di pemberitaan harian Science and Technology Daily pada Februari 2018.
Menurut ahli senjata Li Jie, yang berbasis di Beijing, inovasi electromagnetic railgun ini telah mencapai tahapan matang setelah melalui serangkaian uji coba.
Menurut dia, uji coba belakangan ini merupakan bagian dari pengetesan final sebelum senjata itu diserahkan secara resmi ke Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat.
Secara umum, senjata penembak electromagnetic railgun itu bisa menembakkan peluru menggunakan kekuatan magnet yang dihasilkan energi listrik. Peluru yang ditembakkan memiliki kecepatan yang sangat tinggi sehingga daya rusaknya mumpuni. Peluru juga diklaim bisa mencapai jarak lebih jauh dibandingkan peluru artileri berbasis bubuk mesiu dengan akurasi tinggi.
Selama ini, militer AS juga melakukan serangkaian uji coba senjata dengan teknologi baru itu. Tapi, Cina bakal menjadi negara pertama yang memasang electromagnetic railgun di kapal perangnya.
“Senjata elektromagnetik Angkatan Laut militer Cina telah melampaui negara-negara lain dan menjad pemimpin,” begitu dilansir Global Times.
Militer Cina bakal memasang senjata penembak electromagnetic railgun ini pada kapal perang penghancur buatan domestik Tipe 055, yang berbobot 10 ribu ton dan dilengkapi teknologi rudal presisi.
Baru-baru ini, perusahaan BUMN Norinco dari Cina juga melansir teknologi senjata baru yaitu bom superbesar non-nuklir yang dijuluki “Ibu dari Semua Bom”. Daya ledak bom dengan panjang 5 – 6 meter ini diklaim mampu meledakkan sebuah pangkalan militer secara total.
Source: Global Times