Google memperkenalkan pembaruannya terhadap Google Maps. Saat ini, peta dunia akan nampak sebagai bola dunia dan tidak lagi ditampilkan dengan permukaan datar. Ini adalah perubahan yang memungkinkan untuk menampilkan Bumi secara lebih akurat.
Pada Jumat, 3 Agustus 2018, perusahaan tersebut mengumumkan perubahan “Globe Mode” lewat cuitan di laman resmi Twitternya, “Dengan mode Globe 3D dalam Google Maps versi desktop, proyeksi Greenland tidak lagi sebesar Afrika.” Dengan pengumuman tersebut, perubahan hanya tersedia di desktop dan peta masih dalam bentuk datar di aplikasi versi seluler
Sebelumnya, Google Maps menggunakan proyeksi Mercator, yang memproyeksikan planet ini ke permukaan yang datar. Hasil proyeksi datar tersebut mempermudah peta untuk dicetak dan sebagian besar telah distandardisasi. Namun, ini menyajikan informasi yang menyimpang dari Bumi.
Obyek di sekitar khatulistiwa memiliki skala relatif terhadap satu sama lain, sementara obyek yang lebih dekat ke kutub dan lebih jauh dari khatulistiwa ditampilkan lebih besar dari yang sebenarnya. Dengan demikian, ukuran Greenland pada peta Mercator tampak lebih besar dari Afrika, padahal kenyataannya, Afrika 14 kali lebih besar.
Dilansir dari The Verge, seorang karyawan Google menjelaskan pada 2009 bahwa perusahaan menggunakan peta Mercator karena membantu menjaga sudut jalan.
“Peluncuran pertama Maps sebenarnya tidak menggunakan Mercator, dan jalan-jalan di tempat-tempat lintang tinggi seperti Stockholm tidak ada pada sudut yang tepat di peta seperti yang ada dalam kenyataan.”
Pembaruan “Globe Mode” ini baru tersedia di desktop dan berfungsi di semua browser utama, termasuk Chrome, Edge, dan Firefox.
Source :THE VERGE , ENGADGET,FARAH DIBAJ