Perusahaan mobil listrik Tesla baru saja mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang di China untuk membuka pabrik mobil listriknya di kota Shanghai. “Tesla sungguh berkomitmen pada pasar China dan kami tak sabar untuk memproduksi lebih banyak lagi mobil untuk pelanggan kami di sini,” kata juru bicara Tesla, dilansir CNN Money.

Pabrik yang diberi nama Gigafactory tersebut adalah pabrik Tesla pertama yang dibangun di luar Amerika. Pabrik Tesla di China ini berencana memproduksi hingga 500 ribu mobil listrik per tahunnya. Pabriknya sendiri akan siap beroperasi dalam lima tahun, yakni dua tahun pembangunan, dan tiga tahun lainnya untuk persiapan agar pabrik bisa benar-benar beroperasi.

Saat penandatanganan persetujuan di hari Selasa (11/7), sang CEO Elon Musk juga turut menghadiri acara penandatanganan tersebut. Tesla yakin pembangunan pabrik di China ini tidak mempengaruhi operasi manufakturnya di Amerika.

Saat ini China memang menjadi pasar terbesar untuk penjualan mobil listriknya karena banyaknya pemesan yang berasal dari sana. Agar harganya jadi lebih merakyat di negara itu, Tesla memutuskan untuk membuka cabang di China sekaligus memperkuat penjualan.

China mengambil langkah untuk meniadakan pembatasan investasi asing di sektor manufaktur mobil listrik penuh atau hibrida di tahun 2018 dan seluruh bisnis otomotif di tahun 2022. Dari langkah ini, bisa jadi pemerintah di sana berharap ada transfer teknologi dan pengetahuan yang akan menguntungkan bagi industri lokal.

Sebelumnya, pemerintah China mewajibkan perusahaan asing untuk bermitra dengan perusahaan lokal jika ingin ekspansi bisnis ke China, namun Tesla menyebut bahwa pihaknya adalah satu-satunya pemilik pabrik tersebut tanpa ada campur tangan pihak lain dari China.


Source: CNN